Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI Imbau SBY Serius Tangani NII

Kompas.com - 05/05/2011, 18:24 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Pihak Universitas Indonesia menyampaikan imbauan moral kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar serius menangani sepak terjang kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Hal itu disampaikan Direktur Kemahasiswaan UI Kamaruddin dalam kuliah umum bertajuk "Bahaya NII" di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/5/2011).

"Please, Bapak Presiden, korban sudah banyak berjatuhan dan itu calon pemimpin bangsa," ujar Kamaruddin.

Kamaruddin menyampaikan, gerakan NII menjadi masalah bangsa karena banyak menyasar para mahasiswa yang adalah calon pemimpin bangsa. Dikhawatirkan ajaran NII dapat merusak moral mahasiswa, keyakinan terhadap agamanya, sekaligus mengganggu kegiatan akademis.

"Pasti mengganggu akademis, soalnya ujung-ujungnya ada yang DO (drop out) dari perkuliahan," ungkap Kamaruddin.

Sebagai perwakilan universitas, ia meminta Presiden membuka ruang empatinya. Kamaruddin meminta Presiden lebih berempati terhadap para korban dan orangtua korban. "Bayangkan, bagaimana jika anak presiden yang terkena NII," ujarnya.

Bagi pihak universitas, lanjut Kamaruddin, sepak terjang NII cukup merisaukan dan menguras energi. Belakangan ini, perhatian dan tenaga pihak universitas, kata Kamaruddin, tersedot ke masalah NII ini.

"Harusnya kami sudah fokus dengan pengembangan prestasi mahasiswa ya. Kami jadi merasa mirip pemadam kebakaran, sangat melelahkan," ucapnya.

Ia juga khawatir jika masalah NII ini hanya menjadi isu sesaat yang akan dilupakan dalam satu atau dua minggu. "Kami tidak tahu isu apa lagi yang akan muncul dua pekan dari sekarang. Bukannya bangsa ini dinilai sebagai bangsa yang pelupa?" ujarnya.

Kamaruddin juga menyampaikan, masalah NII tidak dapat diselesaikan oleh pihak universitas saja. Diperlukan upaya kolektif dari sejumlah pihak, termasuk kepolisian dan unsur pemerintah lainnya. Kalau perlu, katanya, pemerintah menggelar rembuk nasional yang melibatkan UI, Kepala Polri, Panglima TNI, Kepala BIN, dan menteri-menteri. "Panji Gumilang (pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun) juga diundang. Mantan menteri-menteri NII juga, kalau perlu, mahasiswa kami kerahkan ke sana," katanya.

"Kami ingin masalah ini selesai supaya energi bangsa ke depan tidak tercurah dengan hal-hal seperti ini," tandas Kamaruddin.

Seperti diberitakan sebelumnya, pekan lalu, Kamaruddin juga menyampaikan bahwa jaringan NII memang mulai memasuki kampus. Gerakan ini cukup aktif pada tahun 2003-2004, tetapi mulai meredup pada tahun 2010-2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

    Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

    Nasional
    Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

    Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

    Nasional
    Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

    Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

    Nasional
    Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

    Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

    Nasional
    Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

    Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

    Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

    Nasional
    Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

    Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

    Nasional
    Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

    Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

    Nasional
    PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

    PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

    Nasional
    Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

    Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

    Nasional
    Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

    Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

    Nasional
    Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

    Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

    Nasional
    Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

    Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

    Nasional
    Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

    Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

    Nasional
    Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

    Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com