Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU Mesuji Sogok Tim Seleksi Panwas

Kompas.com - 06/04/2011, 12:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua anggota tim seleksi panitia pengawas (panwas) pemilihan Bupati di Kabupaten Mesuji, Lampung, mengaku menerima uang Rp 10 juta dari Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Mesuji, Mulyadin. Keduanya kemudian melaporkan hal tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dengan didampingi Ketua Badan Pengwas Pemilu, Bambang Eka Cahya Widodo. 

"Yang kasih Ketua KPU Mesuji di Hotel Marcopolo, sebelum kami kembali ke Jakarta," ujar salah satu anggota tim seleksi, Eddie Bachtiar, seusai melapor di gedung KPK, Jakarta, Rabu (6/4/2011). 

Diduga, uang yang diserahkan pada sekitar 18 Maret itu untuk meloloskan peserta tertentu yang ikut seleksi panwas. "Dia (Ketua KPU) kayaknya dititipin oleh dua orang peserta. Katanya ini titipan warga, titipan masyarakat, tolong dua orang ini, orang baik," ucap anggota tim seleksi lainnya, Purwanto. 

Eddie dan Purwanto mengungkapkan, mereka sempat menolak ketika diberikan amplop. Namun, karena merasa terancam dan dipaksa terus menerus, pada akhirnya keduanya menerima. Selang beberapa jam, Eddie dan Purwanto memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut kepada si pemberi sebelum mereka terbang ke Jakarta. Namun, mereka kembali mendapat ancaman. Si pemberi uang-pun tidak bersedia bertemu ketika dihubungi. 

"Disampaikan teman saya, anggota tim saya, ada informasi yang bilang Bang Eddie enggak akan bisa pulang ke Jakarta," tutur Eddie. 

Menurut Purwanto, uang itu diserahkan setelah peserta seleksi panwas mengikuti tes wawancara. Dari tes tersebut, terpilihlah enam orang perserta yang dapat mengikuti tes selanjutnya, uji kelayakan dan kepatuhan bersama Banwaslu. Purwanto mengutarakan, pemberian uang tersebut tidak memengaruhi penilaian tim seleksi terhadap peserta. "Saya enggak lihat sama sekali, karena memang orang itu sesuai kriteria sehingga lolos," katanya. 

Intervensi KPU 

Terkait upaya pemberian gratifikasi tersebut, Eddie menyayangkan adanya intervensi dari KPU terhadap proses selaksi anggota Panwas di Mesuji tersebut. Eddie menduga, KPU di sana tidak lagi netral. "Pasangan calon di sana sudah memberikan virus kepada KPU karena KPU berani memberikan dua nama itu (dua perserta seleksi panwas yang didukung KPU)," katanya. 

Karenanya, Eddie berharap KPK dapat mengusut tuntas dugaan korupsi yang berkaitan dengan pemilihan Bupati dan KPU di Mesuji. Ia juga berharap KPK memberikan semacam perlindungan kepada pelapor dugaan tindak pidana korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com