Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPU Minta Maaf

Kompas.com - 10/04/2009, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sorot mata Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary terlihat nanar. Dengan suara terdengar parau, guru besar IAIN Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Hafiz juga mengaku sedih. Namun, kebijakan tersebut diambil karena semata-mata melaksanakan undang-undang mengingat undang-undang memang mensyaratkan seperti itu. "Kami hanya melaksanakan undang-undang. Kalau undang-undangnya membolehkan memilih meski tidak masuk DPT, kami juga tidak masalah. Namun, kan undang-undang melarangnya. Jadi, saya mohon maaf," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya sudah bekerja secara maksimal. Artinya, proses daftar pemilih sementara sudah berlangsung sejak 2008 dengan ditempel-tempel di kantor desa, kelurahan, ataupun di Kantor KPU.

Selain itu juga sudah disampaikan kepada masing-masing partai politik agar ikut melakukan koreksi terhadap kader ataupun konstituennya. Dengan harapan, daftar pemilih sementara (DPS) sebelum ditetapkan sebagai DPT tidak ada kesalahan. "Kami sudah bekerja dengan maksimal dan sesuai dengan prosedur. DPS sudah kami tempel di mana-mana biar dikoreksi. Namun, mereka tidak mau dan protes sudah akhir ini," tandasnya.

Selain itu, imbuh Hafiz, berdasarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu), KPU hanya dibolehkan mengoreksi. Bukan menambah pendaftar baru sebagai pemilih.

Jadi, yang diakomodasi hanya warga yang sudah terdaftar, tetapi belum masuk DPT. Dengan adanya perppu tersebut, KPU hanya menertibkan warga yang sudah terdaftar, tetapi belum masuk DPT. "Perintah perppu hanya menertibkan saja, bukan membuka pendaftaran baru. Jadi, yang belum terdaftar, dengan sabar tidak bisa memilih. Namun, yang tidak bisa memilih diharapkan segera melapor. Sebab, DPT pileg saat ini akan kami jadikan sebagai DPS pemilu nanti, katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada Serantak 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada Serantak 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com