Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Sebut Afif Maulana Diduga Ditendang Polisi, Akibatnya 5 Tulang Rusuk Patah

Kompas.com - 25/06/2024, 17:39 WIB
Singgih Wiryono,
Ardito Ramadhan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan bentuk penganiayaan yang diduga dilakukan polisi terhadap Afif Maulana sehingga remaja berusia 13 tahun itu tewas.

Merujuk laporan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Komisioner Komnas HAM Hari Kurniawan mengungkapkan bahwa Afif diduga ditendang yang menyebabkan 5 tulang rusuknya patah.

"Si anak ini mengalami luka-luka dan meninggal dengan luka lebam baik di pipi maupun juga ada lima tulang rusuk di sekitar paru-parunya yang patah," kata Hari saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Hari menuturkan, Afif juga diduga dikeroyok oleh para anggota Sabhara yang sedang berpartroli dan menangkap Afif beserta teman-temannya.

Baca juga: Komnas HAM Minta Polda Sumbar Transparan Soal Penyebab Kematian Afif Maulana

Ia melanjutkan, 18 pemuda yang ditangkap bersama Afif juga diduga disiksa oleh polisi.

"Mereka ada yang disetrum, menurut keterangan (LBH Padang) tadi ya, ada yang disundut rokok sampai lima kali di punggungnya," ujar Hari.

Hari pun sangat menyayangkan apabila kejadian tersebut benar-benar dilakukan oleh polisi.

"Polda maupun Polri harus mengusut tuntas secara adil dan kami akan terus memantau dan mengawasi kasus ini," ujar Hari.

Selain itu, Hari juga meminta agar Kapolri memerintahkan Kapolda Sumbar membuka akses bantuan hukum delapan korban penyiksaan yang belum mendapat pendampingan.

"Ini ada upaya menghalang-halangi dari pihak Polda pihak Polres agar tidak mendapat bantuan hukum dalam hal ini LBH Padang sebagai pendamping hukum," kata Hari.

Baca juga: Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar bernama Afif Maulana ditemukan meninggal di Sungai Kuranji, dekat jembatan Jalan Bypass, Padang, Sumatera Barat, Minggu (9/6/2024) pukul 11.55 WIB.

Bocah laki-laki itu ditemukan mengapung di sungai dengan luka lebam pada bagian punggung dan perutnya. Afif diduga meninggal karena dianiaya oleh polisi.

Dugaan itu mencuat berdasarkan keterangan 18 pemuda teman Afif yang ditangkap anggota Sabhara yang berpatroli.

Namun Polda Sumbar membantah hal tersebut karena menyebut tidak ada saksi yang melihat penganiayaan itu.

Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono mengeklaim Afif tidak ada saat polisi menangkap 18 orang diduga hendak tawuran di Jembatan Kuranji, Padang, Minggu (9/6/2024).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com