Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundurnya Kepala Otorita IKN Dinilai Turunkan Kepercayaan Investor, Pemerintahan Prabowo Bisa Terdampak

Kompas.com - 05/06/2024, 06:15 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe bisa berdampak secara politis kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jamiluddin meyakini investor pasti akan semakin tidak percaya dengan pembangunan IKN.

"Iya, kalau dilihat secara politis. Sebab, mundurnya dua petinggi IKN itu akan menurunkan kepercayaan terhadap pemerintahan Joko Widodo," ujar Jamiluddin kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Baca juga: Pergantian Kepala Otorita IKN Dipertanyakan Puan, Dibela Anggota Komisi V DPR

"Makin memudarnya kepercayaan itu bisa saja datang dari investor. Kelompok ini akan semakin tidak percaya atas pembangunan IKN," sambungnya.

Menurut Jamiluddin, investor akan melihat betapa tidak pedulinya masyarakat Indonesia terhadap IKN.

Jika hal tersebut sampai terjadi, maka bisa saja investor semakin tidak percaya untuk berinvestasi di IKN.

Jamiluddin menilai mundurnya dua petinggi Otorita IKN itu juga berdampak kepada pemerintahan Prabowo Subianto yang akan menjabat di periode berikutnya. 

"Hal itu tentunya dapat berpengaruh terhadap pemerintahan Prabowo. Baginya, bisa saja IKN menjadi simalakama," ucap Jamiluddin.

Baca juga: Jokowi Blak-blakan soal Harga lahan di IKN

Selain itu, menurut Jamiluddin, masyarakat Indonesia tidak terlalu mengenal dua petinggi Otorita IKN yang mundur itu, sehingga mereka tidak terlalu peduli.

Sebab, selama ini, masyarakat hanya mendapat informasi mengenai progres pembangunan IKN yang disebut on the track.

"Jadi, mundurnya dua sosok itu tentunya tidak berpengaruh terhadap sebagian masyarakat Indonesia. Bagi mereka, siapa pun yang menjadi Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN, itu hanya urusan para petinggi negara," katanya.

Lalu, Jamiluddin menjelaskan, IKN sejak awal memang tidak melibatkan sebagian besar masyarakat Indonesia, mulai dari penetapan lokasi IKN, hingga pembuatan UU IKN.

Baca juga: Komisi II Buka Peluang Panggil Pemerintah, Minta Penjelasan Soal Pengunduran Diri Bos Otorita IKN

Karena itu, sebagian masyarakat melihat pembangunan IKN hanyalah kehendak elite. Masyarakat hanya jadi penonton hingar bingarnya elite negeri dalam merancang IKN.

Dia meyakini sebagian masyarakat tidak peduli apa yang terjadi di IKN.

"Bagi mereka, jadi tidaknya IKN hanya urusan elite, bukan urusan rakyat. Jadi, sebagian masyarakat tidak akan mempersoalkan apa yang terjadi di IKN. Mereka hanya menonton para elite yang mulai saling menyalahkan terkait progres pembangunan IKN, termasuk tentunya mundurnya Kepala dan Wakil Otorita IKN," imbuh Jamiluddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com