Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Kompas.com - 26/05/2024, 18:29 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Marinir TNI Angkatan Laut mempersiapkan satuan tugas (satgas) untuk menjaga pulau-pulau terluar maupun perbatasan di blok Ambalat.

Prajurit disiapkan dari Pasmar 2 Korps Marinir yang tergabung dalam Satgasmar Pam Ambalat XXX.

Para prajurit telah menerima arahan dari Komandan Komando Latih Marinir (Dankolatmar) Kolonel (Mar) Dede Harsana di di Kesatrian FF Tanjung, Puslatpurmar 3 Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (22/5/2024).

Membacakan amanat Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, Dede mengatakan bahwa kehadiran prajurit Marinir di perbatasan sebagai wujud pelaksanaan tugas pokok TNI dan strategi penangkalan dalam menghadapi ancaman.

Baca juga: Prabowo: Indonesia-Malaysia Selesaikan Sengketa Blok Ambalat dengan Kekeluargaan

“Konsentrasi dan fokus dalam mengamankan perbatasan negara, saya yakin dan percaya, kalian semua adalah fighter-fighter kebanggaan Korps Marinir yang mampu melaksanakan penugasan ini dengan baik,” kata Dede, dikutip dari siaran Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Minggu (26/5/2024).

Dede juga mengatakan, kehadiran prajurit Marinir di pulau-pulau terluar maupun perbatasan blok Ambalat memiliki aspek strategis sebagai kekuatan penangkal dan bukti pendudukan efektif atau effective occupation guna memperkuat batas wilayah NKRI.

Para prajurit Satgasmar Pam Ambalat XXX juga telah menerima pembekalan tentang hukum laut, Rabu.

Baca juga: Sejarah Munculnya Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat

Kemudian, pada Jumat (24/5/2024), mereka menerima pembekalan hukum humaniter dan hak asasi manusia (HAM) dari Kepala Seksi Hukum (Kasikum) Kolatmar Mayor (Mar) Sutiono.

Sutiono menyampaikan, dalam hukum humaniter tidak melarang perang, tetapi mengatur bagaimana berperang yang benar.

Kemudian, dilarang menyerang orang yang tidak ikut turut serta berperang.

Sebagaimana diketahui, Indonesia dan Malaysia sedang bersengketa terkait blok Ambalat.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah Indonesia dan Malaysia berkomitmen menyelesaikan sengketa blok Ambalat lewat pendekatan persahabatan dan kekeluargaan.

Baca juga: Kasus Ambalat: Kronologi dan Penyelesaiannya

“Intinya dengan komitmen dari kepala pemerintahan kita, bahwa kita ingin selesaikan semua masalah-masalah yang ada di kita dengan pendekatan kekeluargaan, pendekatan persahabatan sebagai tetangga yang akan menyelesaikan semua masalah dengan sebaik-baiknya,” kata Prabowo dalam acara sidang ke-43 General Border Committee (GBC) Malindo di hotel kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 12 Oktober 2023.

“Dan hampir semua masalah sudah hampir selesai,” ujar Prabowo lagi.

Prabowo mengatakan, masalah seperti sengketa blok Ambalat dan sengketa lain Indonesia-Malaysia bakal dibahas dengan melibatkan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Dalam Negeri kedua negara.

“Jadi komite-komite untuk membahas masalah-masalah perbatasan itu juga terkait dengan intansi-instansi lain,” ucap Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi 'Online' Sebaiknya Diperberat

Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi "Online" Sebaiknya Diperberat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com