Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Kompas.com - 02/05/2024, 16:58 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Polisi Militer (Pom) TNI dan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri mengadakan rapat koordinator teknis (rakornis) di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (2/5/2024). Salah satu yang dibahas adalah soal penyalahgunaan pelat nomor prajurit atau anggota.

Komandan Puspom (Danpuspom) TNI Mayjen Yusri Nuryanto tidak menampik bahwa Pom TNI dan Propam membahas penyalahgunaan pelat nomor prajurit terkait kejadian viral belakangan ini.

“Jadi memang kami melihat masih ada beberapa isu yang kemarin rekan-rekan media yang viral itu. Jadi kami sengaja duduk bersama di sini, kami mengambil solusi yang terbaik untuk pencegahan. Memang kami mengutamakan pencegahan, baru represif atau penindakan,” ujar Yusri kepada awak media.

Baca juga: Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Diketahui, belakangan ini, pengemudi mobil Fortuner berinisial PWGA memakai pelat palsu mobil dinas TNI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

PWGA telah ditangkap setelah video viral kemarahannya karena disenggol mobil pengendara lain di Tol Japek.

Dalam video itu, PWGA mengaku sebagai prajurit TNI dan keluarga dari seorang jenderal bernama Tony Abraham.

Direktur Regident Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Brigjen Yusri Yunus tidak menampik bahwa penyalahgunaan pelat nomor prajurit atau anggota masih terjadi.

“Karena kadang, kita keluar jalur. SIM TNI hanya boleh anggota TNI yang aktif. Tapi yang terjadi di lapangan kalau sudah anaknya, istrinya, sampai kakek, sudah dibuatkan. Seperti itu nanti jadi pintu gerbang,” kata Yusri Yunus dalam rakornis, hari ini.

Baca juga: Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Danpuspom TNI mengatakan, tujuan rakornis untuk menyamakan persepsi, pola pikir, serta sikap dalam hal penegakkan hukum disiplin dan tata tertib di lingkungan TNI dan Kepolisian. Selain itu, untuk menghindari konflik TNI-Polri terulang.

“Di samping itu juga untuk mewujudkan suatu penegakkan hukum yang solid, transparan, akuntabel,” ujar Yusri Nuryanto.

“Diharapkan tidak ada istilahnya adanya friksi-friksi yang terjadi di bawah,” tutur Danpuspom TNI.

Yusri Nuryanto berharap personel Pom TNI dan Propam Polri juga harus mengedepankan faktor humanisme dalam melaksanakan tugas, agar edukasi hukum dan tata tertib yang dilaksanakan tepat guna dan sasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com