Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Kompas.com - 30/04/2024, 20:53 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina Patra Niaga (PPN) memberikan apresiasi khusus kepada aparat terkait atas temuan kecurangan dan pelanggaran di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selama periode Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) 2024.

Apresiasi tersebut disampaikan seiring dengan berakhirnya periode Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) 2024.

Selama periode Satgas Rafi 2024, tercatat beberapa kasus, termasuk pemalsuan produk Pertamax di SPBU di Jakarta, Tangerang, dan Depok, serta pencampuran Pertalite dengan air di salah satu SPBU di Bekasi.

Corporate Secretary PPN Irto Ginting mengatakan bahwa upaya mengungkap modus kecurangan dan menegakkan aturan di SPBU tidak terlepas dari kerja keras Kepolisian Republik Indonesia (Polri), terutama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Baca juga: Polri Pastikan Beri Pengamanan Aksi May Day 1 Mei Besok

“Kerja sama dengan Bareskrim Polri ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk memastikan kuantitas dan kualitas produk serta layanan BBM yang digunakan masyarakat sehari-hari, khususnya BBM subsidi. Kepada SPBU yang melakukan kecurangan telah kami beri sanksi tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi Kota mengungkap hasil penyelidikan kasus Pertalite dicampur dengan air di SPBU di Jalan Ir H Juanda, Kota Bekasi.

Dari hasil investigasi, dugaan kecurangan melibatkan oknum sekuriti SPBU yang diduga membeli Pertalite dan mencampurnya dengan air untuk keuntungan pribadi, dengan bekerja sama dengan awak mobil tangki (AMT).

Baca juga: AMT Batal Diterapkan, Kemenkeu Gunakan Mekanisme Pengawasan dan Pemeriksaan

Pengungkapan kasus selanjutnya adalah pemalsuan Pertamax. Dari pengungkapan ini, sejumlah barang bukti disita, termasuk 29.046 liter BBM Pertamax yang diduga palsu dari empat SPBU. 

Keempat SPBU tersebut berlokasi di Kecamatan Karang Tengah dan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, serta SPBU di Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), dan SPBU di Kawasan Cimanggis, Kota Depok.

Untuk memastikan kuantitas dan kualitas produk, Irto menjelaskan bahwa pengecekan selalu dilakukan secara berkala mulai dari Terminal BBM hingga SPBU sebelum disalurkan kepada masyarakat. 

Baca juga: Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Hal ini termasuk pengecekan spesifikasi produk secara acak pada mobil tangki sebelum keluar dari Terminal BBM, pengecekan kadar air sebelum BBM dibongkar di SPBU, dan pengecekan berkala dengan instansi terkait untuk memastikan takaran dispenser SPBU sesuai standar.

"Kami akan terus memastikan bahwa standar ini dijalankan dengan baik, dan kami tidak segan untuk memberikan sanksi kepada SPBU atau oknum lain jika menyalahi aturan aturan yang berlaku, sehingga masyarakat dapat dilayani dengan baik," ucap Irto.

Jika membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk dan layanan, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) di nomor 135.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com