Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Uang Kementan Dipakai untuk Biayai Pembelian Kacamata, Mobil, dan Sunatan Cucu SYL

Kompas.com - 30/04/2024, 09:29 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang lanjutan kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Senin (29/4/2024), kembali mengungkap adanya aliran uang Kementan yang digunakan untuk memenuhi kepentingan pribadi SYL.

Empat saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap bahwa pejabat eselon I di kementerian yang sempat dipimpin elite Nasdem itu sempat diminta untuk mengumpulkan uang atau kolekan demi memenuhi kebutuhan pribadi SYL.

Baca juga: SYL Diare, Sidang Pemeriksaan Saksi Dilanjutkan Pekan Depan

Kacamata SYL dan istri dibiayai Kementan

Dalam keterangan Staf Biro Umum pada bagian Pengadaan Kementan, Muhammad Yunus, misalnya, Kementan disebut membiayai pembelian kacamata SYL dan istrinya, Ayun Sri Harahap.

Awalnya, Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh mendalami pengeluaran Kementan yang digunakan untuk kepentingan pribadi SYL.

“Kacamata apa maksudnya?” tanya Hakim Rianto.

“Kacamata Pak Menteri,” kata Yunus.

Mendengar pengakuan itu, Hakim terus mengulik kacamata yang dibiayai Kementan tersebut.

Baca juga: Saksi Ungkap Eselon 1 di Kementan Kolekan Bayar Pembelian Mobil Innova Anak SYL Rp 500 Juta

“Kacamata baca seperti ini atau kacamata fashion?” tanya Hakim memastikan.

Yunus mengaku tidak mengetahui secara pasti kacamata jenis apa yang dibeli SYL.

Namun, pembiayaan untuk kacamata SYL itu diminta oleh ajudannya, Panji Harjanto.

“Untuk siapa?” tanya Hakim menegaskan.

“Pak Menteri pernah, untuk ibu (istri SYL) juga pernah,” kata Yunus.

“(Kalau untuk) keluarga (yang lain)?” timpal Hakim.

“Kalau keluarga lupa, Yang Mulia,” kata Yunus.

Sidang Syahrul Yasin Limpo
Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (kiri) menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (22/4/2024). Sidang lanjutan mantan Menteri Pertanian itu beragenda mendengarkan keterangan tiga saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wpa.ANTARA FOTO/Reno Esnir Sidang Syahrul Yasin Limpo Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi Syahrul Yasin Limpo (kiri) menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (22/4/2024). Sidang lanjutan mantan Menteri Pertanian itu beragenda mendengarkan keterangan tiga saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wpa.

 

Di hadapan Mejelis Hakim, Staf Biro Umum Pengadaan Kementan ini mengaku sesungguhnya tidak ada anggaran untuk biaya pembelian kacamata tersebut.

Namun, lantaran ada permintaan, Biro Umum menyiapkan dana untuk keperluan SYL itu.

“Enggak ada anggaran?” tanya Hakim.

“Enggak ada,” kata Yunus.

“Di Biro Umum khusus rumah tangga enggak ada anggaran untuk itu?” timpal Hakim memastikan.

“Enggak ada,” ucap Yunus lagi.

Baca juga: Kementan Biayai Pembelian Kacamata SYL dan Istri

“Jadi kalau enggak ada anggaran gitu bagaimana?” tanya Hakim mendalami.

“Karena minta, disiapkan uangnya Yang Mulia,” kata Yunus.

Dalam sidang ini, Yunus tidak mengungkap jumlah uang yang digunakan untuk pembelian kacamata tersebut.

Pejabat Kementan patungan beli mobil untuk anak SYL

Tak hanya itu, pejabat Kementan juga disebut membayar pembelian mobil dengan merek Toyota Innova milik anak perempuan SYL, Indira Chunda Thita Syahrul, senilai Rp 500 juta.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com