Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Kompas.com - 25/04/2024, 19:40 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya akan tetap merangkul semua kekuatan untuk bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Muzani merespons pernyataan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang menyebut PDI-P kemungkinan menjadi oposisi.

"Kita akan mengajak semua kekuatan, semua pemimpin, untuk bersama-sama membangun Indonesia ke depan," ujar Muzani di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Muzani mengatakan, terkait pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, komunikasinya masih dibangun.

Menurut dia, pertemuan itu masih dalam tahapan perencanaan.

Muzani menyebut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani terkait pertemuan Gerindra dan PDI-P.

"Ya dengan Ibu Puan, komunikasinya baik, komunikasi dengan teman-teman elite PDI-P juga pembicaraannya baik," ujar dia.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hingga saat ini belum memutuskan posisinya akan berada di dalam atau di luar pemerintahan.

Sikap dan posisi politik PDI-P akan ditentukan dalam Rakernas pada Mei 2024.

Baca juga: Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau Ge-er

Terkait dengan posisi yang akan diambil, Ganjar Pranowo mengatakan, PDI Perjuangan masih belum memutuskan.

Namun, Ganjar memperkirakan PDI Perjuangan akan berada di luar pemerintahan. 

"Belum memutuskan, tetapi saya kira kalau lihat statement-statement Bu Mega (Megawati Soekarnoputri) rasanya iya. Di luar pemerintahan, kan kita enggak pernah opisisi," ujar dia saat ditemui di kediamannya, Tegalsari, Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (25/4/2024).


Ganjar menyampaikan, dengan posisi berada di luar pemerintahan, bisa ada checks and balances sehingga ada kontrol terhadap jalannya pemerintahan.

Menurut Ganjar, adanya checks and balances merupakan hal yang penting.

"Nah, itu (ada checks and balances) yang penting. Biar kemudian tidak semuanya bahasa jawanya anut grubyuk, semua ikut-ikut begitu, tapi ada juga yang bisa melakukan kontrol dengan baik," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com