Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: "Ferienjob" Program Resmi Pemerintah Jerman, tapi Bukan Program Magang Pendidikan

Kompas.com - 04/04/2024, 12:53 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengungkapkan, ferienjob yang diikuti oleh 1.047 mahasiswa dari 33 kampus yang belakangan bermasalah adalah program resmi Pemerintah Jerman.

Program tersebut tidak didesain untuk program magang pendidikan sejak awal.

"Ferienjob adalah program resmi dari Pemerintah Jerman. Ferienjob sendiri artinya adalah bekerja semasa libur kuliah, ditujukan untuk menambah uang saku pelajar dan mahasiswa selama libur kuliah," kata Judha dalam acara temu media di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024) malam.

"Jadi tidak didesain sebagai program magang pendidikan," imbuhnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Terapkan UU TPPO dalam Kasus Ferienjob ke Jerman

Ia menuturkan, ferienjob diarahkan untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor kerja fisik. Oleh karena itu, program diarahkan selama mahasiswa di Jerman libur kuliah. Mahasiswa tidak boleh dipekerjakan selama masa kuliah.

Namun, agensi yang memberangkatkan mahasiswa dari Indonesia justru menawarkannya sebagai program pendidikan.

Bahkan, program ini ditawarkan dapat dikonversi menjadi 20 SKS perkuliahan. Agensi juga mengaitkan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

"Nah, ini yang tidak tepat. Di satu sisi program itu resmi dari Pemerintah Jerman, namun informasi yang disampaikan kepada pihak mahasiswa itu salah karena tidak ada kaitannya dengan program Magang Merdeka," ucap Judha.

Baca juga: Kemendikbud: Tak Ada Perjanjian Pemerintah Indonesia-Jerman soal Ferienjob

Judha menjelaskan, mulanya, KBRI Berlin menerima pengaduan dari empat mahasiswa pada Oktober 2023. Mahasiswa tersebut berada di Jerman sebagai peserta ferienjob.

Mereka mengadu merasa ditipu karena dijanjikan magang pendidikan di Jerman. Namun, sesampainya di Jerman, para mahasiswa ternyata diminta melakukan pekerjaan kasar, antara lain sebagai kuli angkut di pusat-pusat kota.

Berdasarkan laporan tersebut, KBRI Berlin lalu berkoordinasi dengan KJRI Frankfurt. KJRI kemudian melakukan pendalaman untuk melihat seberapa dalam kasus ini.

"Total mahasiswa yang berangkat ferienjob ada 1.047 berasal dari 33 kampus," ungkap Judha.

Saat menerima laporan, KBRI segera melakukan perlindungan kepada WNI.

Baca juga: Tersangka Dugaan TPPO Bermodus Ferienjob di Jerman Sihol Situngkir Penuhi Panggilan Bareskrim

"Ada beberapa yang sudah tidak kuat bekerja juga diputus kontrak, dan kita berikan alternatif akomodasi bekerja sama dengan KBRI yang ada di sana," ungkapnya.

Saat ini, seluruh 1.047 mahasiswa itu sudah kembali ke Indonesia karena program ferienjob memang berakhir pada Desember 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com