Komisi Pemilihan Umum (KPU) melantik 190 komisioner terpilih untuk masa jabatan 2024-2029 pada 1 KPU provinsi dan 37 kabupaten/kota, Minggu (24/3/2024).(KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN)
JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) melantik 190 komisioner terpilih untuk masa jabatan 2024-2029 pada satu KPU provinsi dan 37 kabupaten/kota, Minggu (24/3/2024).
Anggota KPU Provinsi yang dilantik yakni hanya Provinsi Maluku. Sementara itu, anggota kabupaten/kota yang dilantik hari ini meliputi kabupaten/kota di Riau, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Tengah.
Dalam sambutannya, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari meminta agar para komisioner terpilih segera menyesuaikan ritme kerja dengan yang ada di KPU RI, terlebih bagi para komisioner terpilih yang sebelumnya bukan merupakan anggota KPU.
Hasyim juga mengatakan, KPU daerah harus mulai mempersiapkan diri menghadapi pemutakhiran daftar pemilih jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Selain itu, sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) akan segera dimulai dalam waktu dekat.
Kepada wartawan, Hasyim mengaku tak khawatir dengan banyaknya komisioner baru jelang sengketa di MK, meskipun di atas kertas yang mengetahui persis dinamika pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 adalah komisioner periode sebelumnya.
"Kalau kita periksa, dari 37 KPU kabupaten/kota dan satu provinsi ini boleh dikatakan di semua KPU ada incumbent atau ada anggota yang periode kemarin, entah satu, entah dua, entah tiga. Sehingga memori kelembagaan tersedia. Demikian juga, sekretariat KPU-nya juga kan masih tetap," kata Hasyim usai pelantikan.
Dia juga mengklaim, pada KPU yang tidak terdapat komisioner periode sebelumnya, terdapat komisioner baru yang berlatar belakang penyelenggara pemilu juga pada Pemilu 2024, entah sebagai pengawas maupun badan ad hoc/petugas pemilu di tingkat kecamatan/distrik.
"Sehingga memori pelaksanaan pemilu dalam arti dari mulai pemungutan suara hingga rekapitulasi, dokumen-dokumennya ada, tahu dinamika kepemiluan di daerahnya masing-masing sehingga menjadi bahan untuk mempertahankan dalam sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi," ujar Hasyim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Ketua RW Sebut Banyak Warga Serakah Saat Bantuan Makanan Didistribusikan ke Pengungsi Banjir Tegal Alurhttps://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/24/19480431/ketua-rw-sebut-banyak-warga-serakah-saat-bantuan-makanan-didistribusikanhttps://asset.kompas.com/crops/aHHakDAfC5GDWaNqRy-VzCu9CxA=/0x0:0x0/195x98/data/photo/2024/03/24/65ffff975fc70.jpg