Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Tak Lolos ke Senayan, PBNU: Bukan Berarti Bubar kan?

Kompas.com - 22/03/2024, 06:56 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya angkat bicara soal tidak lolosnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke kursi parlemen pada Pemilu 2024.

Menurut Gus Yahya, kader PPP masih bisa berjuang di daerah sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

“Ini bukan berarti lalu PPP bubar to? Karena di daerah masih akan tetap. Kalaupun benar tidak ke Senayan, (ada) wakil-wakil di DPRD dan masih bisa berjuang lagi untuk pemilu yang akan datang. Pada saatnya cuma soal kepercayaan rakyat saja,” kata Gus Yahya saat konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Baca juga: Sandiaga Belum Beri Efek Elektoral, PPP: Buktinya Suara Malah Turun

Namun, Gus Yahya mengatakan bahwa PPP masih bisa melayangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2024.

“Masih ada kemungkinan bahwa hasil ini sebetulnya ada bias kesalahan-kesalahan perhitungan dan lain-lain. Dan itu nanti bisa diproses melalui jalur yang semestinya seperti sengketa di MK dan sebagainya,” kata Gus Yahya.

“Mudah-mudahan memang ini hanya karena adanya bias kesalahan, karena kekurangannya tipis sekali. Tapi kalaupun tidak, ya bagaimana lagi itu suara rakyat,” ujar dia.

Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi atau Awiek ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi atau Awiek ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek mengaku terkejut melihat hasil perolehan suara Pileg 2024 yang membuat PPP belum mampu melampaui ambang batas parlemen.

Adapun suara partai berlambang Kabah ini pada Pileg 2024 mencapai angka 3,87 persen suara. Angka itu masih berada di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

"Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi secara bertentangan karena tidak sesuai, berbeda dengan data internal kami," kata Awiek di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca juga: Mengapa Suara PPP Turun dan Tak Lolos Parlemen meski Ada Sandiaga Uno?

Meski demikian, PPP tetap menghormati proses penghitungan suara berjenjang yang telah dilakukan KPU RI.

Selain itu, PPP juga tengah menyiapkan langkah menyikapi hasil Pemilu 2024. Salah satunya dengan menempuh jalur konstitusi melalui gugatan ke MK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com