Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Yahya: Kalau Ngomong NU Dapat Jatah Berapa, Jangan-jangan Nanti Anggota Kabinetnya NU Semua

Kompas.com - 21/03/2024, 19:51 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengaku tidak berpikir soal "jatah" di kabinet untuk kader PBNU. 

 

“Kalau soal dapat jatah itu, ini sebetulnya sesuatu yang tidak terlalu jelas batasnya,” kata Gus Yahya dalam konferensi pers di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Gus Yahya berseloroh, jika hitung-hitungan, ia khawatir kabinet selanjutnya diisi kader PBNU seluruhnya.

“Karena kalau ngomong NU dapat berapa, jangan-jangan nanti anggota kabinetnya orang NU semua, bagaimana?” ujar Gus Yahya yang kemudian tertawa.

“Maka tidak bisa melihat ini sebagai jatah-menjatah ya,” kata dia.

Baca juga: PBNU Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Gus Yahya: Kami Tunggu Waktu Perkuat Kerja Sama

Gus Yahya mengatakan bahwa PBNU bukanlah faksi politik.

“NU itu realitas demografis. Kita lihat saja nanti, siapa pun yang dipercaya, mudah-mudahan bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” ujar Gus Yahya.

Dalam kesempatan itu, PBNU juga selamat kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka setelah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Tentu PBNU mengucapkan selamat kepada yang telah berhasil, katakanlah memenangkan kompetisi, selamat kepada Pak Prabowo dan Pak Gibran Rakabuming Raka atas ditetapkannya sebagi pemenang pilpres,” kata dia.


PBNU juga mengucapkan selamat kepada partai politik yang mendapat kepercayaan dari rakyat untuk menempati kursi-kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

“Selamat kepada para anggota DPD yang telah terpilih, mendapat kepercayaan rakyat,” tutur Gus Yahya.

Baca juga: Soal Golkar Minta Jatah Menteri Lebih dari 5, Airlangga: Lihat Hasil Hari Ini Dulu

“Hal-hal yang menyangkut masalah-masalah sengketa terkait pemilu ini, marilah kita pecahkan, kita cari jalan keluarnya dengan benar,” ujar dia.

Gus Yahya meminta jangan ada yang bermanuver yang membuat instabilitas di tengah masyarakat.

“Mark kita selesaikan alur proses politik ini dengan tenang, dengan baik,” kata Gus Yahya.

Ia juga mengatakan bahwa PBNU menunggu kerja sama dengan pemerintahan baru.

“Kami dalam menunggu waktu untuk memperkuat kerja sama dalam mengatasi pelbagai masalah bangsa ini,” ujar Gus Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com