Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Buka Opsi Hanya Gunakan Metode TPS dan KSK di Kuala Lumpur pada Pemilu Selanjutnya

Kompas.com - 18/03/2024, 16:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka opsi hanya menggunakan dua metode pemungutan suara di Kuala Lumpur, Malaysia, dalam Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang.

Dua metode tersebut, adalah metode pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan metode Kotak Suara Keliling (KSK).

Satu metode yang berencana tidak digunakan lagi adalah metode pos.

"Bisa jadi berdasarkan pengalaman PSU ke depan, Pemilu di Kuala Lumpur hanya dua metode yang kita gunakan, yaitu metode TPS dan metode KSK yang betul-betul bisa kita validasi orangnya ada," kata Ketua KPU Hasyim Asyari dalam rapat pleno hasil rekapitulasi suara luar negeri secara terbuka di Kantor KPU, Senin (18/3/2024).

Baca juga: Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Kuala Lumpur, Disusul Anies-Muhaimin

Hasyim menyampaikan, opsi atau rencana itu diambil berdasarkan pengalaman penyelenggaraan Pemilu di tahun 2019 dan tahun 2024 yang menjadi bahan evaluasi.

Terlebih, metode KSK sejatinya merupakan inspirasi dari pemungutan suara di Kuala Lumpur untuk mengantisipasi kecurangan yang kemungkinan terjadi selama masa pemungutan suara.

"Kita padahal sudah menerapkan untuk pemilu di LN metode KSK di mana pun. Pemilih yang hadir kita minta teman-teman KPPS memfoto wajah dan ID. dan itu dilakukan semua oleh teman-teman PPLN di luar negeri," bebernya.

Hasyim menuturkan dua metode itu dipertimbangkan menyusul adanya dugaan kecurangan di dua tempat.

Baca juga: Pemilu Ulang di Kuala Lumpur: Banyak WNI Tak Gunakan Hak Pilih, Prabowo-Gibran Menang


Pertama, ketika terdapat seseorang di Kantor Cabang Puchong, Malaysia, membawa sekarung surat suara berisi 600 buah. Sebanyak 400 buah surat suara itu belum dicoblos, dan 200 lainnya sudah tercoblos.

Baca juga: 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Didakwa Palsukan DPT Pemilu

Kedua, terdapat seseorang lainnya yang datang ke PPLN Kuala Lumpur dengan membawa satu karung surat suara yang sudah dicoblos.

"Kalau pemilih dikirimin surat suara lewat pos, mestinya baliknya per individu lewat pos (juga), karena amplopnya sudah disiapkan oleh KPU dan amplopnya tinggal kirim saja, biaya pengiriman sudah ditanggung PPLN. Tapi aneh ketika ada orang per orang membawa surat suara dalam jumlah karungan," jelas Hasyim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com