JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Bidang Intelijen (Asintel) Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Kolonel Kav Herman Taryaman membantah seseorang yang merampas spanduk yang dibentangkan ibu-ibu saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Gelugur, Kabupaten Labuhan batu, Sumatera Utara pada Jumat (14/3/2024) merupakan anggota Paspampres.
Menurutnya, Paspampres tidak memakai pakaian warna merah lengan panjang saat bertugas mengamankan Presiden Jokowi pada Jumat lalu.
"Apabila kita perhatikan dalam video yang beredar di media sosial (medsos) terkait adanya seseorang yang berbaju sipil warna merah lengan panjang merebut spanduk dari warga, kami yakinkan itu bukan anggota Paspampres," ujar Herman dalam keterangan tertulisnya pada Senin, (18/3/2024).
Herman melanjutkan, dalam setiap pelaksanaan tugasnya, Paspampres menggunakan seragam resmi dilengkapi dengan tanda pengenal berupa PIN yang menempel di kerah baju.
Baca juga: Jokowi Diusulkan Nakhodai Golkar, Sejumlah DPD Tetap Inginkan Airlangga
Saat melaksanakan tugas pengamanan obyek VVIP Presiden Jokowi di Pasar Gelugur Kabupaten Labuhanbatu, Paspampres menggunakan baju resmi tacktical lengan panjang warna biru untuk Main Grup dan baju resmi tacktical lengan pendek warna merah marun untuk tim advance.
"Paspampres sesuai tugas dan fungsinya yang telah diatur dalam Undang-Undang no 34 Tahun 2004 tentang Pengamanan VVIP adalah melaksanakan tugas dengan cara pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP" kata Herman.
"Kami sampaikan sekali lagi bahwa tugas Paspampres fokus terhadap pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP," tegasnya.
Adapun kejadian ibu-ibu membentangkan spanduk di depan Presiden Jokowi menjadi viral di media sosial baru-baru ini.
Baca juga: Usulan Jokowi Jadi Ketua Koalisi: Uji Kesehatan Demokrasi
Kejadian itu terekam dalam video dan diunggah di media sosial X oleh akun @sutanmangara.
Dalam video terekam seorang ibu berhijab membentangkan spanduk warna kuning bertuliskan
"Kami mau sehat tidak dicemari PT PPSP" sambil berteriak "Pak Jokowi, tolong kami Pak,".
Ibu tersebut membentangkan spanduk saat Presiden berdialog dengan pedagang telur di Pasar Gelugur.
"Kegigihan Emak Emak Warga Pulo Padang Kecamatan Rantau Utara, Kab Labuhanbatu Memperjuangkan Lingkungan nya dari Aktivitas Pabrik Kelapa Sawit yang tiba tiba hadir di tengah pemukiman masyarakat," demikian tulis akun @sutanmangara dalam unggahannya.
Beroperasinya PMKS itu menimbulkan asap pekat yang menyebar ke sekolah dan warga.
Baca juga: Deretan Caleg Gagal di Jatim: Wakil Menteri Jokowi hingga Eks Jubir Presiden
Tak lama setelah membentangkan spanduk, seorang laki-laki berbaju merah marun lengan panjang lekas-lekas merebut spanduk yang dibawa ibu tersebut.
Si Ibu pun kembali berteriak, "Dirampas, dirampas," dan meminta kepada anggota keamanan yang mengawal Presiden untuk menyampaikan aspirasi mereka.
"Anak-anak enggak bisa belajar Pak, tolong disampaikan," kata si ibu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.