Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paspampres Bantah Rebut Spanduk Protes Ibu-ibu yang Dibentangkan untuk Jokowi di Sumut

Kompas.com - 18/03/2024, 12:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Bidang Intelijen (Asintel) Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Kolonel Kav Herman Taryaman membantah seseorang yang merampas spanduk yang dibentangkan ibu-ibu saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Gelugur, Kabupaten Labuhan batu, Sumatera Utara pada Jumat (14/3/2024) merupakan anggota Paspampres.

Menurutnya, Paspampres tidak memakai pakaian warna merah lengan panjang saat bertugas mengamankan Presiden Jokowi pada Jumat lalu.

"Apabila kita perhatikan dalam video yang beredar di media sosial (medsos) terkait adanya seseorang yang berbaju sipil warna merah lengan panjang merebut spanduk dari warga, kami yakinkan itu bukan anggota Paspampres," ujar Herman dalam keterangan tertulisnya pada Senin, (18/3/2024).

Herman melanjutkan, dalam setiap pelaksanaan tugasnya, Paspampres menggunakan seragam resmi dilengkapi dengan tanda pengenal berupa PIN yang menempel di kerah baju.

Baca juga: Jokowi Diusulkan Nakhodai Golkar, Sejumlah DPD Tetap Inginkan Airlangga

Saat melaksanakan tugas pengamanan obyek VVIP Presiden Jokowi di Pasar Gelugur Kabupaten Labuhanbatu, Paspampres menggunakan baju resmi tacktical lengan panjang warna biru untuk Main Grup dan baju resmi tacktical lengan pendek warna merah marun untuk tim advance.

"Paspampres sesuai tugas dan fungsinya yang telah diatur dalam Undang-Undang no 34 Tahun 2004 tentang Pengamanan VVIP adalah melaksanakan tugas dengan cara pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP" kata Herman.

"Kami sampaikan sekali lagi bahwa tugas Paspampres fokus terhadap pengamanan fisik jarak dekat terhadap VVIP," tegasnya.

Adapun kejadian ibu-ibu membentangkan spanduk di depan Presiden Jokowi menjadi viral di media sosial baru-baru ini.

Baca juga: Usulan Jokowi Jadi Ketua Koalisi: Uji Kesehatan Demokrasi

Kejadian itu terekam dalam video dan diunggah di media sosial X oleh akun @sutanmangara.

Dalam video terekam seorang ibu berhijab membentangkan spanduk warna kuning bertuliskan

"Kami mau sehat tidak dicemari PT PPSP" sambil berteriak "Pak Jokowi, tolong kami Pak,".

Ibu tersebut membentangkan spanduk saat Presiden berdialog dengan pedagang telur di Pasar Gelugur.

"Kegigihan Emak Emak Warga Pulo Padang Kecamatan Rantau Utara, Kab Labuhanbatu Memperjuangkan Lingkungan nya dari Aktivitas Pabrik Kelapa Sawit yang tiba tiba hadir di tengah pemukiman masyarakat," demikian tulis akun @sutanmangara dalam unggahannya.

Beroperasinya PMKS itu menimbulkan asap pekat yang menyebar ke sekolah dan warga.

Baca juga: Deretan Caleg Gagal di Jatim: Wakil Menteri Jokowi hingga Eks Jubir Presiden

Tak lama setelah membentangkan spanduk, seorang laki-laki berbaju merah marun lengan panjang lekas-lekas merebut spanduk yang dibawa ibu tersebut.

Si Ibu pun kembali berteriak, "Dirampas, dirampas," dan meminta kepada anggota keamanan yang mengawal Presiden untuk menyampaikan aspirasi mereka.

"Anak-anak enggak bisa belajar Pak, tolong disampaikan," kata si ibu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com