Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Senior Tulis Buku "79 Kisah Di Balik Liputan Istana Era Soeharto Hingga Jokowi"

Kompas.com - 07/03/2024, 18:20 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para wartawan senior menuliskan berbagai pengalaman mereka saat meliput kegiatan Presiden RI di Istana Kepresidenan sejak era Orde Baru hingga masa Presiden Joko Widodo.

Puluhan tulisan hasil karya para wartawan itu dikumpulkan dalam buku bertajuk "79 Kisah di Balik Liputan Istana Era Soeharto sampai Jokowi".

Salah satu wartawan senior yang menjadi narasumber buku tersebut adalah Joseph Osdar yang merupakan wartawan senior Harian Kompas.

Baca juga: Datangi Istana, Kontras Minta Pemerintah Buka Informasi Soal Kenaikan Pangkat Prabowo

Osdar yang meliput di Istana Kepresidenan sejak periode 1980-an hingga 2016 menuturkan, dibukukannya cerita para wartawan ini dalam rangka memperingati 79 tahun Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 2024 ini.

"Bagi saya buku ini cukup penting karena biarpun (tulisan) kecil-kecil, ini kan catatan sejarah, enggak tahu bagus apa enggak bagi saya nomor dua, yang penting ada catatan sejarah Istana yang mungkin bisa melengkapi buku lain," ujar Osdar saat bedah buku di Jakarta, Kamis (6/3/2024).

"Siapa tahu bisa jadi catatan sejarah, ini ahli-ahli sejarah nanti bisa pakai untuk jadi refleksi tentang istana ini," ungkapnya.

Baca juga: Ketika Prabowo Belum Ditetapkan Terpilih tapi Program Makan Siang Gratis Sudah Dibahas di Istana...

Osdar mengungkapkan, sejak masa Orde Baru yang dipimpin Presiden ke-2 RI Soeharto hingga periode kedua kepemimpinan Presiden Jokowi, ada banyak sekali pengalaman wartawan ketika meliput kegiatan Kepala Negara.

Kisah itu mulai dari yang unik, lucu, menegangkan sekaligus kisah-kisah humanis.

Ia lantas mengingat kembali masa Presiden Soeharto saat para wartawan harus menjalani serangkaian wawancara untuk bisa menjadi wartawan Istana Kepresidenan.

Setelahnya, di masa Presiden BJ Habibie, mulai ada sedikit perubahan karena Kepala Negara ke-3 RI itu cukup mudah melakukan wawancara langsung (doorstop).

Kemudian di era Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur), Istana Kepresidenan disebut Osdar mengalami desakralisasi.

Bukan dalam arti negatif, kata dia, melainkan Gus Dur lebih luwes dan mudah didekati wartawan.

Baca juga: Kronologi Perseteruan AHY dan Moeldoko, dari KLB Demokrat Deli Serdang hingga Jabat Tangan di Istana

Lalu di masa Presiden ke-4 RI Megawati Soekarnoputri dikenal para wartawan Istana sebagai pemimpin negara yang 'no comment'.

Pasalnya, Megawati tidak banyak memberikan keterangan pers atau memberikan tanggapan soal isu-isu terkini.

"Kemudian di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beliau dikenal formal dalam berkomunikasi," katanya.

"Di masa Presiden Jokowi kegiatan doorstop dengan wartawan lebih mudah dilakukan," tambahnya.

Selain Joseph Osdar, ada sejumlah wartawan senior yang ikut terlibat dalam penyusunan buku "79 Kisah Di Balik Liputan Istana Sejak Era Soeharto Hingga Jokowi".

Mereka antara lain Tingka Adiati dan Debra Yatim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com