JAKARTA, KOMPAS.com - Proses rekapitulasi penghitungan suara hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah memasuki hari kedua pada Kamis (29/2/2024), dengan menyelesaikan rekapitulasi di 21 wilayah panitia pemilihan luar negeri (PPLN).
Dengan demikian, total sudah ada 28 PPLN yang merampungkan rekapitulasi karena ada tujuh PPLN yang selesai direkapitulasi pada hari pertama, Rabu (28/2/2024).
Dari 21 PPLN yang direkapitulasi pada Kamis kemarin, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menang di 11 kota atau negara, paling banyak dibandingkan dua pasangan lainnya.
Pasangan Prabowo-Gibran tercatat menang di PPLN Osaka, Jepang; Dubai, Uni Emirat Arab; Davao, Filipina; Lisabon, Portugal; Warsawa, Polandia; Baghdad, Irak; dan Bangkok, Thailand.
Kemudian, Yangon, Myamnar; Budapest, Hungaria; Noumea, Kaledonia Baru; dan Vientiane, Laos.
Baca juga: Rekapitulasi Suara Nasional Dibuat 2 Panel, Bawaslu Minta KPU Pastikan Saksi Tak Kesulitan
Sementara itu, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin tercatat menang di PPLN Amman, Yordania; London, Inggris; Doha, Qatar; Kairo, Mesir; dan Karachi, Pakistan.
Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menang di Houston, Amerika Serikat; Sydney, Australia; Melbourne, Australia; Hamburg, Jerman; dan Madrid, Spanyol.
Walaupun demikian, penting dicatat bahwa kemenangan Prabowo-Gibran di banyak wilayah bukan berarti pasangan tersebut memperoleh suara yang paling banyak.
Apabila dikalkulasi, dari 21 PPLN yang direkapitulasi pada Kamis kemarin, Anies-Muhaimin justru mendapatkan perolehan suara terbesar sebanyak 19.281 suara.
Prabowo-Gibran berada di urutan kedua dengan 15.725 suara, tidak terpaut terlalu jauh dengan Ganjar-Mahfud yang memperoleh 13.237 suara.
Hal ini disebabkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud cenderung menang di wilayah-wilayah yang pemilik suaranya berjumlah besar seperti Doha, Kairo, Sydney, dan Melbourne.
Baca juga: Rekapitulasi KPU, Anies-Muhaimin Menang di Inggris Raya
Namun, proses rekapitulasi pada Kamis kemarin, sempat molor. KPU awalnya menjadwalkan rapat pleno dimulai pada pukul 09.00 WIB, tetapi agenda tersebut molor karena sejumlah saksi dari partai politik tak kunjung hadir.
Setelah molor 1 jam 35 menit, KPU akhirnya memutuskan untuk memulai rapat tanpa kehadiran saksi dari sejumlah partai politik.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI Idham Holik, sebagai pemimpin rapat menyebut bahwa total saksi yang hadir baru 20 orang.
Dari jumlah itu, empat di antaranya merupakan saksi dari masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden, sedangkan sisanya adalah saksi partai politik.