Dengan demikian, total sudah ada 28 PPLN yang merampungkan rekapitulasi karena ada tujuh PPLN yang selesai direkapitulasi pada hari pertama, Rabu (28/2/2024).
Dari 21 PPLN yang direkapitulasi pada Kamis kemarin, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menang di 11 kota atau negara, paling banyak dibandingkan dua pasangan lainnya.
Pasangan Prabowo-Gibran tercatat menang di PPLN Osaka, Jepang; Dubai, Uni Emirat Arab; Davao, Filipina; Lisabon, Portugal; Warsawa, Polandia; Baghdad, Irak; dan Bangkok, Thailand.
Kemudian, Yangon, Myamnar; Budapest, Hungaria; Noumea, Kaledonia Baru; dan Vientiane, Laos.
Sementara itu, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin tercatat menang di PPLN Amman, Yordania; London, Inggris; Doha, Qatar; Kairo, Mesir; dan Karachi, Pakistan.
Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menang di Houston, Amerika Serikat; Sydney, Australia; Melbourne, Australia; Hamburg, Jerman; dan Madrid, Spanyol.
Walaupun demikian, penting dicatat bahwa kemenangan Prabowo-Gibran di banyak wilayah bukan berarti pasangan tersebut memperoleh suara yang paling banyak.
Apabila dikalkulasi, dari 21 PPLN yang direkapitulasi pada Kamis kemarin, Anies-Muhaimin justru mendapatkan perolehan suara terbesar sebanyak 19.281 suara.
Prabowo-Gibran berada di urutan kedua dengan 15.725 suara, tidak terpaut terlalu jauh dengan Ganjar-Mahfud yang memperoleh 13.237 suara.
Hal ini disebabkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud cenderung menang di wilayah-wilayah yang pemilik suaranya berjumlah besar seperti Doha, Kairo, Sydney, dan Melbourne.
Setelah molor 1 jam 35 menit, KPU akhirnya memutuskan untuk memulai rapat tanpa kehadiran saksi dari sejumlah partai politik.
Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU RI Idham Holik, sebagai pemimpin rapat menyebut bahwa total saksi yang hadir baru 20 orang.
Dari jumlah itu, empat di antaranya merupakan saksi dari masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden, sedangkan sisanya adalah saksi partai politik.
"Seharusnya tadi kita masuk jam 09.00 WIB dan kenapa kami mengundurnya sampai dengan saat ini karena kita memang harus menunggu saksi," kata Idham, Kamis.
"Kami mohon persetujuan Ibu/Bapak, khususnya dari para saksi, karena kita sudah molor sekitar 1 jam 35 menit dan sepertinya kita tidak mesti menungggu lagi. Dengan demikian kita lanjutkan," ujarnya kepada para saksi yang telah hadir.
Demi mempercepat proses rekapitulasi, KPU juga mulai menerapkan rekapitulasi dua panel, berbeda dengan hari pertama yang hanya menggunakan satu panel.
Penerapan sistem dua panel sempat mengundang protes dari saksi PDI-P karena khawatir jumlah saksi yang hadir tidak cukup untuk mengikuti kedua panel.
"Kami ini cuma berapa orang, enggak cukup, coba baca lagi Peraturan KPU (Nomor) 5 (Tahun 2024) bahwa pembentukan panel itu harus berdasarkan SK KPU lagi," kata saksi dari PDI-P, Harli.
Dia juga berujar bahwa proses penghitungan suara merupakan hal yang esensial karena menghitung suara rakyat, sehingga tidak semestinya kemurnian suara terhalang oleh hal-hal teknis.
Idham mengakui itu, tetapi menegaskan bahwa terobosan itu diperlukan untuk mempertimbangkan efisiensi waktu dan efektivitas rekapitulasi.
"Apa yang disampaikan tentunya menjadi concern kami. Yang jelas proses rekapitulasi ini dilakukan sesuai dengan mengedepankan prinsip keterbukaan, itu lah kenapa di setiap sesi kami memberikan kesempatan kepada para saksi untuk menyampaikan pendapatnya termasuk Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," kata Idham.
Berikut ini hasil penghitungan suara di 21 PPLN yang telah menyelesaikan proses rekapitulasi pada Kamis kemarin:
https://nasional.kompas.com/read/2024/03/01/06425271/rekapitulasi-hari-ke-2-prabowo-gibran-menang-di-11-dari-21-ppln-tapi-suara