JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan, hanya capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang bisa menjawab terkait isu Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengisi posisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di pemerintahan selanjutnya.
Herman menegaskan, penunjukan orang-orang yang akan membantu Prabowo di pemerintahan merupakan hak prerogatifnya sebagai presiden jika resmi terpilih nanti.
Dia meminta agar opini-opini dari publik jangan sampai mengganggu Prabowo dalam memilih tokoh-tokoh di kabinetnya.
Baca juga: Deretan Jenderal Kehormatan Selain Prabowo, dari Luhut hingga SBY
Adapun sempat beredar susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. SBY dan Joko Widodo (Jokowi) mengisi Wantimpres berdasarkan susunan kabinet itu.
Meski demikian, susunan kabinet itu telah dibantah oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
"Yang bisa menjawab Pak Prabowo lah nanti. Karena kan itu semua menjadi hak prerogatif Pak Prabowo, hak prerogatif-nya Pak Prabowo. Jangan diganggu oleh opini, oleh asumsi," ujar Herman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Herman meminta publik untuk menanti seperti apa keputusan Prabowo dalam menempatkan para tokoh bangsa ke depannya.
Namun, dia enggan berandai-andai jika SBY betul-betul ditunjuk menjadi Wantimpres Prabowo.
"Saya katakan jangan berandai-andai hari ini. Jangan mempengaruhi opini, dan pemikirannya Pak Prabowo. Biarkan Pak Prabowo bisa menggunakan hak prerogatifnya untuk memilih siapa yang akan mengawal beliau ke depan," kata dia.
Baca juga: Jubir Sebut Prabowo Tak Cuma Libatkan Jokowi soal Kabinet, tapi Juga SBY
Wakil Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta (Pemilih Muda) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rahayu Saraswati mengatakan, semua bocoran mengenai susunan kabinet menteri Prabowo-Gibran hoaks.
Sara menjelaskan, bocoran-bocoran yang beredar biasanya hanya berdasarkan asumsi.
"Semua bocoran kabinet dari pengalaman kita semua itu biasanya hoaks. Kenapa? Karena ini biasanya asumsi dan prediksi orang," ujar Sara saat dimintai konfirmasi, Selasa (20/2/2024).
Sara mengakui prediksi bisa salah dan bisa benar.
Namun, berdasarkan pengalaman yang ada, prediksi susunan kabinet pemerintahan selalu salah.
Lagipula, kata keponakan Prabowo tersebut, hasil resmi dari KPU terkait Pilpres 2024 masih belum keluar.
"Masih banyak teman-teman kita yang berjuang untuk memastikan suaranya aman untuk pemilihan legislatif. Kita fokus dulu lah langkah demi langkah," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.