Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perawatan Panjang Tidak Sepenuhnya Ditanggung JKN, Dompet Dhuafa Luncurkan Infak Pengobatan Dhuafa

Kompas.com - 29/02/2024, 21:04 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Pelayanan Medis RST Dompet Dhuafa Rima Febrianti mengatakan, hingga kini, terdapat 96,4 juta atau 36,4 persen duafa penerima Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI). 

Pasien dengan perawatan yang panjang akan memerlukan biaya sekitar Rp 150 juta, sedangkan jaminan yang digunakan pasien hanya dapat menutup sekitar Rp 60 juta.

“Kadang terdapat kendala keterbatasan alat kesehatan. Rata-rata pasien duafa tidak mau dirujuk (ke RS lain), karena kekhawatiran yang tinggi akan dimintai biaya lagi,” katanya dalam siaran pers, Kamis (29/2/2024).

Sebagai upaya membuka akses jaminan kesehatan kepada duafa, Dompet Dhuafa melalui Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST) berkolaborasi dengan Bank Muamalat meluncurkan platform “Infak Pengobatan Dhuafa” di Ballroom BJ Habibie Muamalat Tower, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).

Platform itu merupakan gerakan penghimpunan dana infak yang bertujuan membantu pengobatan pasien yang tidak memiliki akses terhadap jaminan kesehatan, seperti Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS).

Baca juga: Gandeng Dompet Dhuafa, Siswa MHIS Kumpulkan Rp 282 Juta untuk Bangun Sekolah

Bantuan yang diberikan platform tersebut, meliputi transportasi, konsumsi, dan akomodasi saat perawatan di rumah sakit (RS). 

Platform itu juga menjadi upaya mengembangkan infrastruktur terkait pengobatan duafa, seperti renovasi RS dan pembelian alat kesehatan.

Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) Ahmad Juwaini berterima kasih atas peluncuran platform pengobatan duafa tersebut.

“Ini merupakan dukungan paling nyata untuk para duafa yang ingin mendapat pengobatan layak,” ucapnya.

Sementara itu, Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR) Parni Hadi mengajak para hadirin untuk bekerja sama mengentaskan kemiskinan.

Baca juga: Lewat #RamadhanMendekatkan, Dompet Dhuafa Ajak Anak Muda Tebarkan Kebaikan

Menurutnya, kaum duafa memiliki kondisi yang rentan terhadap masalah kesehatan. Kondisi itu juga memengaruhi cara berpikir dalam kehidupan sehari-hari. 

Parni menilai, membangun Indonesia dapat dimulai dengan cara memakmurkan kaum duafa. Perbaikan harus dilakukan mulai dari bidang ekonomi, kesehatan, sosial budaya, serta iman dan takwa.

“Mari kita kerja sama membangun Indonesia dengan memakmurkan kaum duafa. Utamanya, ekonomi diperbaiki, kesehatan diperbaiki, serta sosial budaya, iman dan takwa,” ujarnya.

Manajemen platform

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan menyampaikan, donasi melalui platform tersebut menggunakan manajemen sistem house-to-house, yakni donasi menggunakan virtual account dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Baca juga: Berdonasi di Dompet Dhuafa Kini Makin Mudah dengan Aplikasi DD Apps

“Bank Muamalat menjadi bank pertama yang mendukung gerakan kebaikan ini. Ke depan akan ada perluasan kerja sama. Donasi dapat dilakukan melalui m-banking Bank Muamalat,” tuturnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com