JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) ikut berperan menjaga keharmonisan masyarakat saat Pemilu 2024 berlangsung.
Oleh karena itu, ia berharap peran PGI terus dijalankan hingga masa Pemilu 2024 selesai.
"Oleh sebab itu, (PGI) sangat berperan dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Apalagi saat ini kita baru saja melaksanakan pesta demokrasi yaitu pemilihan legislatif, presiden, dan wakil presiden yang dilaksanakan 14 Februari kemarin," ucap Hadi Tjahjanto setelah berdialog dengan jajaran PGI, Rabu (28/2/2024).
"Tadi kami juga berbincang untuk sepakat menjaga kondisi yang aman dan tentram ini sampai selesainya proses demokrasi yaitu terpilihnya presiden dan wakil presiden," sambungnya.
Baca juga: Ingatkan Tahapan Pemilu sampai Oktober, Jokowi: Perlu Proaktif untuk Netralisir Residu Politik
Hadi juga yakin situasi kondusif aman dan tentram saat ini bisa terwujud salah satunya berkat peran dan sinergi bersama PGI.
Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto dijadwalkan melakukan kunjungan silaturahmi pada tanggal (28/2/2024) di tiga tempat berbeda, di antaranya, PGI, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Pusat Pimpinan (PP) Muhammadiyah.
Pada pagi hari tadi, Presiden Joko Widodo dalam acara Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri juga mengatakan, tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024 masih berlangsung hingga Oktober 2024 sehingga tetap diperlukan langkah proaktif untuk menetralisasi residu politik ke depannya.
"Perlu juga saya ingatkan masih ada beberapa tahapan pemilu sampai Oktober nanti, yang perlu langkah-langkah proaktif untuk menetralisir residu-residu politik, untuk memitigasi disinformasi-disinformasi pemilu serta menjaga kerukunan, menjaga persatuan kita sebagai sebuah bangsa dan negara," ujar Jokowi di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sidang Dugaan Kebocoran DPT Pemilu 2024, DKPP Diminta Pecat Semua Komisioner KPU
Selain itu, Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang sudah menjamin keamanan dan ketertiban selama pemilu sehingga pemungutan suara dan penghitungan suara bisa berlangsung aman dan damai.
Meski begitu, Jokowi juga mencatat adanya riak-riak kecil selama proses pemilu. Namun, menurut dia, hal itu menjadi bagian dari demokrasi. "Saya tahu ada sedikit dinamika dan riak-riak kecil. Itu biasa dan wajar dalam kita berdemokrasi, perbedaan pendapat, perbedaan pilihan itu juga sangat wajar dalam demokrasi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.