Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Hak Angket Dinilai Sah, Perlu Ditempuh dalam Berpolitik

Kompas.com - 24/02/2024, 18:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Omong-omong Media dan OM Institute, Okky Madasari menilai, hak angket atau interpelasi atau hak menyatakan pendapat perlu digunakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu).

Menurut Okky, penggunaan hak angket merupakan salah satu langkah pendek untuk menjaga demokrasi di Indonesia.

"Saat ini kita tahu bahwa beberapa politisi sudah mulai menyuarakan hak angket atau interpelasi. Bagi saya dua-duanya adalah langkah sah, yang seharusnya memang ditempuh dalam sistem politik kita," kata Okky dalam konferensi pers secara daring dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (24/2/2023).

Baca juga: Pakar Sebut Wacana Hak Angket Tepat, Tak Semua Pelanggaran Pemilu Bisa Diproses MK

Ia menuturkan, kecurangan tetap harus ditindak meski mayoritas masyarakat tidak menganggap paslon tertentu berbuat curang dan tetap bersikukuh memilihnya.

Kecurangan, kejanggalan, kesalahan, maupun pelanggaran tidak lantas terhapus begitu saja. Penggunaan hak angket justru menjadi pengingat bahwa ada kecurangan yang diduga digunakan oleh pihak-pihak tertentu.

"Justru kita harus terus mempersoalkan ini, menyuarakan ini. Karena jika tidak, maka kecurangan kemarin akan dianggap sebagai sesuatu yang tidak ada, akan dianggap sebagai sesuatu yang normal saja terjadi," tuturnya.

"Dan yang lebih buruk lagi ini akan menjadi sebuah role model, akan menjadi sebuah panduan bagi penguasa berikutnya untuk mengulang hal yang sama," sambung Okky.

Baca juga: Kritik Wacana Hak Angket Kecurangan Pemilu, Eks Sekjen PKB: Pekerjaan Sia-sia

Lebih lanjut Okky menilai, hak angket seharusnya sudah digulirkan jauh-jauh hari sebelum pemungutan suara.

Penggunaan hak angket ini akan mengirimkan sinyal kepada masyarakat bahwa ada yang salah dalam proses pemilu di dalam negeri.

"Itu juga bisa menghalang (pihak tertentu) melakukan kecurangan untuk menang. Tapi kan sayangnya tidak dilakukan sebelum Pemilu. (Namun) jika sekarang inisiatif itu diambil, maka kita dari masyarakat sipil akan sangat mendukung itu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com