POLITISI disebut politikus jika mampu menggunakan berbagai cara untuk merebut kekuasaan. Setiap strategi digunakan dengan kreatif dan efisien untuk menarik simpati.
Kisah–kisah unik penggunaan strategi politik terjadi di Pemilu kali ini. Bahkan pascapemilu selesai.
Ada caleg gagal dan meminta uangnya dikembalikan, emak-emak protes hasil pemilu, atau saling sindir antarkeluarga karena pilihan politik yang berbeda.
Ada satu kisah jenaka dari Komedian Komeng. Kisah jenaka ini dimulai saat Alfiansyah Komeng muncul di kertas suara DPD Dapil Jawa Barat Pemilu 2024.
Foto nyeleneh Komeng mengundang gelak tawa bagi pemilih. Pasalnya pembawa acara “spontan” tersebut menampilkan foto jenaka dan berbeda dari biasanya.
Bahkan saat memberikan foto tersebut kepada KPU setempat, reaksi para petugas adalah kebingungan dan kurang yakin. Namun dengan santai Komeng meyakinkan mereka.
Sembari mengenakan baju berwarna biru, Komeng membuka mulut dengan gigi bagian bawah terlihat, memiringkan kepala ke kiri, serta membelalakkan mata.
Belakangan diketahui foto tersebut hanya diambil menggunakan handphone. Ekspresinya lucu dan nyeleneh, persis seperti membawakan acara komedi.
Tanpa sadar perilaku jenaka Komeng menjadi stategi politik yang meraup untung besar. Perolehan sementara sebesar 1.969.572 suara hingga Kamis (22/2/2024) pukul 10.20 WIB, membuat Komeng berada di urutan teratas.
Anggota Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PASKI) ini masih unggul relatif jauh dari perolehan suara terbanyak kedua, seorang pengusaha Aanya Risma Casmayanti yang memperoleh sekitar 817.000 suara.
Tidak disangka, Komeng akan segera menuju Senayan. Kemenangannya datang dari pose aneh dan nyeleneh.
Pencentus brand “Spontan Uhuy” ini tidak pernah melakukan kampanye. Warga dibuat kaget ketika melihat wajah Komeng terpampang di kertas Suara DPD.
Bagi Komeng, dia tidak memiliki ambisi apapun selain memperjuangkan Hari Komedi. Jika terpilih bersyukur, jika tidak juga tetap bersyukur. Ketulusan itulah yang mungkin menggugah masyarakat untuk memilih komedian seperti Komeng.
Meskipun tidak ada strategi politik yang dilakukan, Komeng telah menjadi politisi yang mampu menggunakan berbagai cara meraup suara.
Padahal pengambilan foto dilakukan secara spontan karena permintaan dari KPU. Secara simbolik foto nyeleneh Komeng memberikan tamparan kepada politisi bahwa dunia politik tidak melulu tentang glamoritas.