Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

38 Perwira Tinggi TNI Dimutasi, Wakasad sampai Danjen Kopassus Berganti

Kompas.com - 21/02/2024, 18:53 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi, rotasi, dan promosi terhadap 38 perwira tinggi (pati) TNI.

Surat mutasi itu tertera dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/216/II/2024 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI tertanggal 21 Februari 2024.

Mutasi itu dihasilkan berdasarkan sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti) pada 18 Desember 2023.

Dalam mutasi tersebut, Mayjen Tandyo Budi Revita ditunjuk menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad).

Baca juga: Panglima TNI Rotasi dan Mutasi 61 Jabatan Perwira Tinggi

Tandyo bakal menggantikan posisi Letjen Arif Rahman yang dimutasi sebagai Pati Mabes TNI AD (Mabesad) dalam rangka pensiun.

Sementara itu, Tandyo sebelum dimutasi menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro.

Kemudian, jabatan Pangdam IV/Diponegoro yang ditinggalkan Tandyo bakal diisi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) saat ini, Mayjen Deddy Suryadi.

Jabatan Danjen Kopassus selanjutkan akan diisi oleh Brigjen Djon Afriandi yang saat ini menjabat Staf Khusus KSAD.

Baca juga: Panglima TNI Rotasi dan Mutasi Jabatan 114 Perwira Tinggi, Pangkoarmada RI dan Danpuspom Berganti

Sementara itu, Mayjen Erwin Djatniko ditunjuk menjadi Inspektur Jenderal TNI AD (Irjenad).

Erwin menggantikan Letjen Hilman Hadi yang segera pensiun. Saat ini, dia masih menjabat Pangdam III/Siliwangi.

Kemudian, jabatan Pangdam III/Siliwangi bakal diisi oleh Mayjen Mohammad Fadjar yang saat ini menjabat Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan.

Setidaknya, ada empat Pangdam yang dirotasi dalam mutasi kali ini.

Baca juga: Panglima TNI Mutasi dan Promosikan 183 Perwira Tinggi, Ini Daftar Lengkapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com