Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Tak Bisa "Nyoblos" di Luar Negeri, Cak Imin: Ini Memprihatinkan

Kompas.com - 14/02/2024, 06:02 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyoroti proses Pemilihan Umum (pemilu) 2024 bagi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Pria yang karib disapa Cak imin itu prihatin dengan pemberitaan soal WNI yang kesulitan untuk menggunakan hak pilihnya atau untuk "mencoblos" lantaran terjadi lonjakan pemilih.

"Ini memprihatinkan, terjadinya lonjakan pemilih yang kemudian tidak tertangani, ini menyedihkan dan tentu ini harusnya dipersiapkan sejak awal," kata Cak Imin saat ditemui di DPP PKB, Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Ramai soal WNI di Inggris Disebut Tidak Boleh Mencoblos dan Dihalangi Sekuriti, Ini Faktanya

Cak Imin mengaku, telah mengikuti perkembangan pelaksanaan pemilu di luar negeri.

Bahkan, Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas) Amin akan mengecek persoalan yang dialami WNI dalam menggunakan hak pilihnya.

"Nanti tim hukum nasional Amin akan mem-follow up itu agar terjadi solusi yang baik," kata Cak Imin.

Sebuah unggahan video yang memperlihatkan WNI di Inggris dilarang mencoblos saat Pemilu 2024 dan bahkan dihalangi sekuriti, beredar di media sosial.

Baca juga: Dilaporkan ke Bawaslu, Cak Imin: Itu Tanda-tanda Panik

Diketahui, pemungutan suara Pemilu 2024 bagi WNI di Inggris berlangsung pada Minggu (11/2/2024).

Pencoblosan diadakan di Inggris Raya dan Irlandia tepatnya di tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi di Inggris dan Manchester.

Namun, warganet melalui akun media sosial X @gobuddyvlr mengungkapkan bahwa WNI di Inggris dilarang memilih saat pemungutan suara berlangsung.

"Ada ratusan masyarakat Indonesia tidak diperbolehkan melakukan pemilihan di Inggris, menurut ketua PPLN UK ada health & safety regulations," ujarnya, Selasa (13/2/2024).

"Ketua PPLN menggunakan security untuk menghalangi masyarakat melakukan voting," lanjutnya.

Baca juga: Cak Imin dan JK Dilaporkan ke Bawaslu karena Komentarnya Terkait Film Dirty Vote

Dalam video tersebut, WNI yang akan memilih tidak bisa masuk karena TPS sudah tutup pukul 17.00 waktu setempat. Padahal, pemilih bisa mencoblos hingga pukul 18.00 menurut pengumuman yang diterima.

Hingga Selasa (13/2/2024), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,3 juta kali, dibagikan 11.000 kali, dan disukai 26.000 warganet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com