JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyoroti proses Pemilihan Umum (pemilu) 2024 bagi warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Pria yang karib disapa Cak imin itu prihatin dengan pemberitaan soal WNI yang kesulitan untuk menggunakan hak pilihnya atau untuk "mencoblos" lantaran terjadi lonjakan pemilih.
"Ini memprihatinkan, terjadinya lonjakan pemilih yang kemudian tidak tertangani, ini menyedihkan dan tentu ini harusnya dipersiapkan sejak awal," kata Cak Imin saat ditemui di DPP PKB, Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).
Baca juga: Ramai soal WNI di Inggris Disebut Tidak Boleh Mencoblos dan Dihalangi Sekuriti, Ini Faktanya
Cak Imin mengaku, telah mengikuti perkembangan pelaksanaan pemilu di luar negeri.
Bahkan, Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas) Amin akan mengecek persoalan yang dialami WNI dalam menggunakan hak pilihnya.
"Nanti tim hukum nasional Amin akan mem-follow up itu agar terjadi solusi yang baik," kata Cak Imin.
Sebuah unggahan video yang memperlihatkan WNI di Inggris dilarang mencoblos saat Pemilu 2024 dan bahkan dihalangi sekuriti, beredar di media sosial.
Baca juga: Dilaporkan ke Bawaslu, Cak Imin: Itu Tanda-tanda Panik
Diketahui, pemungutan suara Pemilu 2024 bagi WNI di Inggris berlangsung pada Minggu (11/2/2024).
Pencoblosan diadakan di Inggris Raya dan Irlandia tepatnya di tempat pemungutan suara (TPS) yang berlokasi di Inggris dan Manchester.
Namun, warganet melalui akun media sosial X @gobuddyvlr mengungkapkan bahwa WNI di Inggris dilarang memilih saat pemungutan suara berlangsung.
"Ada ratusan masyarakat Indonesia tidak diperbolehkan melakukan pemilihan di Inggris, menurut ketua PPLN UK ada health & safety regulations," ujarnya, Selasa (13/2/2024).
"Ketua PPLN menggunakan security untuk menghalangi masyarakat melakukan voting," lanjutnya.
Baca juga: Cak Imin dan JK Dilaporkan ke Bawaslu karena Komentarnya Terkait Film Dirty Vote
Dalam video tersebut, WNI yang akan memilih tidak bisa masuk karena TPS sudah tutup pukul 17.00 waktu setempat. Padahal, pemilih bisa mencoblos hingga pukul 18.00 menurut pengumuman yang diterima.
Hingga Selasa (13/2/2024), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,3 juta kali, dibagikan 11.000 kali, dan disukai 26.000 warganet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.