Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Euforia Massa di Kampanye Anies, Nasdem Sebut Wujud Politik Partisipasi

Kompas.com - 10/02/2024, 23:22 WIB
Tatang Guritno,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menganggap kampanye akbar terakhir calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai wujud politik partisipasi.

Bagi dia, hal itu tampak dari jumlah massa yang hadir dalam kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/2/2024).

“Kalau mengisi stadion itu hal yang mudah bagi orang berduit. Tapi, menggerakkan orang untuk hadir dengan partisipasi itu hal yang luar biasa,” ujar Ali dalam keterangannya.

“Yang tidak mungkin dikerjakan oleh orang-orang yang tidak diharapkan oleh masyarakat,” sambung dia.

Baca juga: Anies: Kami Bukan Bagian Partai yang Tersandera dan Bermasalah, Kami Menjaga Marwah Demokrasi

Ali mengeklaim, Anies dan Muhaimin berhasil menunjukkan gaya politik baru di Indonesia dengan adu gagasan.

Sebab, keduanya selalu menyapa masyarakat dan membuka ruang diskusi, baik melalui acara Desak Anies maupun Slepet Imin.

“Adanya kerinduan yang begitu mendalam untuk bertemu dan mendengarkan gagasan-gagasan yang dibawa Anies sekaligus menitipkan harapannya kepada duet Amin (Anies-Muhaimin,” sebut dia.

Baca juga: Anies: Bila Mereka Melakukan Kecurangan, Kita Siap untuk Melawan

Terakhir, ia menyatakan bahwa kampanye akbar Anies-Muhaimin di JIS menunjukkan adanya pesan perubahan dari masyarakat.

“Bahwa pemerintah atau siapa pun penyelenggara negara harus berlaku adil untuk semuanya. Karena, kalau tidak, itu potensi terjadinya gejolak sangat besar,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com