Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi meski Tak Mendampingi Selama 75 Hari Kampanye

Kompas.com - 10/02/2024, 19:23 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena memilih tidak ikut ambil bagian berkampanye untuk dirinya pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini disampaikan Ganjar usai ditanya pendapatnya tentang Presiden Jokowi sebagai kader PDI-P tetapi tidak pernah ikut berkampanye meski sudah menyatakan presiden boleh berkampanye dan berpihak pada pemilihan umum (Pemilu).

"Terima kasih Pak Jokowi, karena sampai dengan titik terakhir (kampanye), beliau tidak mengambil kesempatan itu (berkampanye)," kata Ganjar ditemui usai hajatan rakyat terakhir di Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

Ganjar mengatakan, sejatinya Jokowi memiliki kesempatan untuk ikut berkampanye.

Namun, menurut dia, Kepala Negara tidak mengambil kesempatan tersebut.

Baca juga: Puan: Kalau Ada Intimidasi Larang Pilih Ganjar-Mahfud, Lawan

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, Jokowi kemungkinan besar tidak mengambil kesempatan kampanye karena adanya kritik yang belakangan disampaikan sivitas akademika.

Oleh karena itu, Ganjar turut mengucapkan terima kasih karena gerakan-gerakan sivitas akademika itu yang masih mengambil peran untuk menjaga demokrasi tetap berada pada koridornya.

"Terima kasih juga kepada civil society kampus yang sudah mengingatkan, artinya kita masih bisa mendengarkan dan insya allah baik," ujar Ganjar.

Perlu diketahui, masa kampanye Pemilu 2024 yang berlangsung selama 75 hari, resmi berakhir pada hari Sabtu ini.

Selama masa kampanye, Jokowi sebagai kader PDI-P memang tidak pernah mengajak masyarakat untuk memilih pasangan Ganjar-Mahfud yang diusung oleh partainya.

Baca juga: Ganjar Ajak Massa di Semarang Doakan Dalang Blacius Subono yang Meninggal Usai Pentas di Acaranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com