Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disambut Lagu "Pesawat Tempurku" Saat Hadiri Kampanye Akbar di Cibinong, Ganjar: Kalau Liriknya Agak "Nyinggung", Jangan Baper

Kompas.com - 09/02/2024, 20:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

CIBINONG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo disambut dengan lagu "Pesawat Tempurku" yang dipopulerkan musisi Iwan Fals, ketika menghadiri kampanye akbar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/2/2024).

Pantauan Kompas.com, Ganjar yang datang bersama istrinya, Siti Atikoh dan putranya, Alam Ganjar sempat menyapa dan menyalami para pendukung.

Setelah menyalami pendukung, Ganjar duduk di barisan depan di atas panggung.

Baca juga: Ganjar Sebut Pendukung dari Jakarta dan Jatim Bakal Hadiri Kampanye Akbar di Solo dan Semarang

Saat itu musik terus mengiringi dan tiba saatnya lagu "Pesawat Tempurku" dibawakan oleh Anang Hermansyah, caleg PDI-P sekaligus salah satu musisi yang menghibur jalannya kegiatan.

"Penguasa, penguasa, berilah hambamu uang. Beri hamba uang, beri hamba uang," begitu sepenggal lirik lagu Pesawat Tempurku.

Tampak, Ganjar ikut bernyanyi dan bertepuk tangan. Di sampingnya, ada Siti Atikoh dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang yang menemani.

Ditemui usai acara, Ganjar mengaku tidak pernah tersinggung dengan nyanyian atau lirik lagu.

Ia pun mengajak calon pemimpin lain juga tidak ikut tersinggung hanya dengan lirik lagu.

"Enggak lah, hanya sekadar lagu. Kalau penyanyi bernyanyi, kalau liriknya agak nyinggung-nyinggung, pengumuman-pengumuman, jangan ada yang baper," tegas mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

"Itu sesuatu yang biasa saja," tambahnya mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com