Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Siapkan KRI, KAL, dan Patkamla untuk Distribusi Logistik Pemilu 2024 ke Pulau Terluar

Kompas.com - 07/02/2024, 17:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) menyiapkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk distribusi logistik pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengatakan, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) akan dikerahkan untuk pengiriman logistik pemilu ke pulau-pulau terluar.

“Jadi untuk logistik Pemilu (2024), pasti kami siap libatkan KRI kita untuk mengirim logistik pemilu ke pulau-pulau terluar dan daerah daerah terpencil yang sulit dilakukan pesawat udara atau lewat darat,” kata Ali di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara, Selasa (6/2/2024), dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AL, Rabu (7/2/2024).

Tidak hanya KRI, TNI AL juga akan mengerahkan Kapal Angkatan Laut (KAL) dan Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) apabila dibutuhkan.

Baca juga: Penyaluran Logistik Pemilu 2024 di Siak Akan Prioritaskan 10 Kampung Terluar yang Sulit Diakses

Ali juga mengatakan, TNI AL akan berkoordinasi ketat dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dalam distribusi logistik tersebut.

“Ada KRI, KAL, dan Patkamla. Kami semua siap membantu. Dan itu koordinasi ketat dengan pemerintah daerah setempat, KPU, dan KPUD,” ujar Ali.

TNI AL juga akan melibatkan para prajurit untuk ikut serta mengamankan proses pelaksanaan pemilu di seluruh wilayah Indonesia.

KSAL lantas menegaskan bahwa TNI AL terus berkomitmen untuk bersikap netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Sebagaimana diketahui, pemungutan suara Pemilu 2024 diselenggarakan pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Kemenhan dan TNI AL Apresiasi SGI Logistics, Mampu Datangkan 2 Kapal Perang Penyapu Ranjau ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com