Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Membeludak, Antrean War Tiket Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah Diserbu Masyarakat

Kompas.com - 07/02/2024, 15:20 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemesanan tiket kampanye calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin atau Amin) bertajuk “Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah”, menarik minat banyak masyarakat.

Kampanye akbar tersebut bakal berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (10/2/2024) mulai pukul 07.00-12.00 WIB.

Minat masyarakat ini terlihat dari antrean war tiket melalui goers.co/kumpulakbar dibuka pada Rabu (7/2/2024) mulai pukul 11.11 WIB. Dalam waktu singkat, sudah ada 3,5 juta simpatisan Amin yang ingin memesan tiket.

Baca juga: KAI Terapkan Sistem War Tiket Kereta Api seperti Konser

Antusiasme rakyat yang ingin hadir dan mendukung pasangan Amin pada hari terakhir kampanye tersebut menyebabkan terjadinya antrean virtual selama berjam-jam di laman pendaftaran Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah di goers.co/kumpulakbar.

“Saya sudah standby (dari) pukul 11.11 WIB. Dalam hitungan beberapa menit, waiting list sudah empat jam,” ucap salah seorang warga Jakarta yang ingin menghadiri kampanye di JIS tersebut. 

Komentar serupa juga disampaikan oleh Azvya melalui cuitannya di akun media sosial X @azvyae.

Damnn #AniesTicketWar is lit wkwkwkw. Orang-orang war ticket konser, ini war ticket kampanye wokwowk,” kata Azvya. 

Baca juga: KAI Disebut Akan Terapkan Sistem Antrean Pembelian Tiket Kereta Lebaran 2024, Ini Kata KAI

Pada laman goers.co/kumpulakbar sendiri, muncul pemberitahuan bahwa antrean bisa memakan waktu beberapa jam untuk sebagian besar pendaftar.

You are now in line. Thank you for your patience. Your estimated wait time is more than 4 hours. We are experiencing a high volume of traffic and using a virtual queue to limit the amount of users on the website at the same time (Anda sekarang berada dalam antrean. Terima kasih untuk kesabarannya. Perkiraan waktu tunggu Anda adalah lebih dari 4 jam. Kami mengalami volume trafik yang tinggi dan menggunakan antrean virtual untuk membatasi jumlah pengguna pada laman di saat yang sama,” bunyi pesan di laman goers.co/kumpulakbar yang dialami oleh sebagian besar pendaftar.  

Baca juga: Pendaftar CPNS Dokter Minim, Sumbawa Barat Beri Beasiswa Kuliah Kedokteran

Membeludaknya jumlah rakyat yang ingin bergabung dalam Kumpul Akbar Ber1 Berani Berubah bersama AMIN di JIS memang sudah dapat diprediksi.

Saat ini, jutaan relawan, simpatisan, pendukung, hingga aktivis dari berbagai partai politik (parpol) dari Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar), dan Jawa Tengah (Jateng), bahkan di luar Pulau Jawa, sedang mempersiapkan pembiayaan dan perjalanan mereka dengan cara mandiri.

Hal tersebut terlihat dalam berbagai percakapan dan diskusi yang dilakukan oleh aktivis dan relawan di grup-grup relawan dan simpatisan Amin di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com