Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Dapat Dukungan dari Kiai dan Ulama, Partai Gelora Ingin Indonesia Jadi Negara Superpower Baru

Kompas.com - 07/02/2024, 14:06 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Anis Matta mengatakan, pihaknya mempunyai keinginan menjadikan Indonesia sebagai negara superpower baru.

Terlebih, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia saat ini. Kemudian, saat ini hanya umat Islam yang tidak memiliki negara dengan kekuatan utama dunia atau menjadi negara adidaya.

Hal itu dia ungkapkan dalam Dialog Keumatan antara Anis Matta dengan para kiai, ulama, asatidz dan asatidzah se-Kota Depok yang digelar di Gelora Media Centre, Jakarta, Jumat (26/1/2024).

Anis mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu alasan Partai Gelora mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

“Kemarin salah satu media asing, media barat mulai menulis Pak Prabowo kemungkinan besar akan menang dalam Pilpres 2024,” katanya melansir partaigelora.id.

Baca juga: Anis Matta Klaim Media Asing Mulai Beritakan Prabowo Menangi Pilpres 2024

Prabowo ditulis memiliki cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang bisa menjadi kekuatan superpower

Anis menambahkan, untuk memperjuangkan kepentingan umat, tidak bisa lagi berbicara kelompok, tetapi harus populasi secara keseluruhan.

Dalam hal ini, dengan mayoritas penduduk beragama Islam, otomatis penduduk miskin terbesar di Indonesia adalah umat Islam akibat tingkat pendidikannya yang rendah.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan, semua pihak harus berjuang secara sistematis, seperti memperjuangkan wajib belajar 16 tahun. 

“Di sekolah kita kasih makan gratis, pendidikan sampai kuliah gratis, negara kasih anggaranya. Jadi kita memperjuangkan agama dan negara dalam politik itu, sistematikanya begini,” katanya.

Baca juga: Partai Gelora Gelar Dialog Keumatan, Paparkan Program dan Agenda Keumatan Prabowo-Gibran

Lebih lanjut, Anis mengatakan, sekarang sudah saatnya umat Islam menjadi bagian dari kekuatan politik arus utama di Indonesia. 

Sebagai penduduk mayoritas di Indonesia, umat Islam tidak bisa lagi menjadi outsider atau seperti orang luar. 

“Umat Islam selalu dijauhkan dari negara, kita ini seperti outsider, padahal umat Islam mayoritas. Kita tidak bisa terus berlawanan dengan negara, kita harus menjadi bagian dari negara, sehingga ikut menentukan masa depan Indonesia,” katanya.

Anis Matta berharap, umat Islam di Indonesia bisa mencontoh keberhasilan perjuangan umat Islam di Thailand dan Filipina sekarang.

Meskipun keberadaan umat minoritas umat Islam di Thailand dan Filipina, mereka berhasil memperjuangkan kepentingan agama di dalam negara.

Baca juga: Survei SPIN: Elektablitas Partai Gelora Sentuh 3,6 Persen, Diprediksi Lewati Ambang Batas Parlemen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com