Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Paling Sering Sebut "Bansos" dan "Perempuan" dalam Debat Capres Terakhir

Kompas.com - 05/02/2024, 10:34 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan sering menyebut kata "bantuan sosial" (bansos) dan "perempuan" di debat pemungkas capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Dilansir Antara, Anies menyebut kata "bansos" dan "perempuan" masing-masing sebanyak 10 dan sembilan kali.

Kebanyakan kata "bansos" disampaikan Anies pada saat sesi tanya jawab dengan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang membahas soal cara untuk memperbaiki tata kelola distribusi bansos agar tak menimbulkan ketimpangan.

Anies mengatakan, seharusnya bansos yang menjadi bantalan ekonomi masyarakat kurang mampu tersebut diberikan secara langsung dan tidak dirapel.

"Kalau penerimanya membutuhkan bulan ini, ya diberi bulan ini. Kalau dibutuhkannya tiga bulan lagi, ya tiga bulan lagi, tidak usah dirapel semuanya," kata Anies.

Baca juga: Sindir Politisasi Bansos, Anies: Bukan Memberikan Bansos untuk Kepentingan yang Memberi

Sedangkan kata "perempuan" disampaikan Anies saat sesi tanya jawab dengan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang membahas cara untuk meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan perempuan di Tanah Air.

Dalam sesi tersebut, Anies menyoroti kasus kekerasan terhadap perempuan yang cukup tinggi selama delapan tahun terakhir.

"Catatannya ada 3,2 juta kasus selama delapan tahun terakhir ini. Itu yang tercatat, itu yang terlaporkan," ujar Anies.

Capres dari Koalisi Perubahan itu juga mengatakan negara seharusnya menjamin tiga hal untuk perempuan, antara lain yakni perlindungan, kesetaraan, serta kesejahteraan.

Selain kata "bansos" dan "perempuan" yang sering disebut oleh Anies, kata "ketimpangan" dan "pekerja migran" juga sering disebutkan dalam sesi terakhir debat capres di kontestasi Pemilu 2024 tersebut.

Baca juga: Dalam Debat, Anies Sebut 3,2 Juta Kasus Kekerasan terhadap Perempuan

Berikut daftar 10 kata terbanyak yang sering disebutkan oleh Anies Baswedan:

Bantuan sosial (bansos) 10
Perempuan 9
Ketimpangan 7
Pekerja migran 5
Disabilitas 4
Miskin 4
Pendidikan tinggi 3
Preventif 3
Uang Kuliah Tunggal (UKT) 3
Budayawan 2

Baca juga: Anies: Persoalan Bangsa Kita Hari Ini Ketimpangan, Ketidaksetaraan, Ketidakadilan

Kata "ketimpangan" yang disebut Anies merujuk pada permasalahan kualitas pendidikan di daerah Jawa dan luar Jawa, serta adanya ketimpangan ekonomi di beberapa daerah.

"Ketimpangan antara Jakarta dan luar Jakarta, Jawa-luar Jawa, kaya-miskin, desa-kota, pendidikan umum-pendidikan agama, pendidikan kejuruan dan pendidikan teknis," ujarnya.

Sementara penyebutan kata "pekerja migran" disampaikan Anies ketika tanya jawab dengan capres Ganjar Pranowo yang membahas soal bagaimana upaya untuk mengoptimalkan perlindungan kepada para pekerja migran.

Anies menilai salah satu cara untuk meningkatkan perlindungan terhadap pekerja Indonesia di luar negeri yaitu dengan kolaborasi bersama para aktivis migran. menurutnya sosok aktivis dapat lebih mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan.

"Jadi kami melihat harus dilibatkan para aktivis pekerja migran, mereka yang mengetahui lubang-lubang masalah di dalam melindungi pekerja migran," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com