Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Diikuti Intel, Mahfud: Saya Yakin di Sini Ada, Enggak Apa-apa

Kompas.com - 02/02/2024, 16:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD meyakini ada agen intelijen (intel) saat ia berpamitan dan berbicara di depan jajaran Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024) pagi.

Namun, ia tidak ambil pusing dengan keberadaan mereka. Sebab mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengetahui, tugas intel adalah tugas negara, dan selalu ada intel di semua lini.

Dengan begitu, para intel pun tahu jajaran Kemenko Polhukam selama dipimpin olehnya selalu netral sehingga tidak pernah ada intervensi apapun.

Baca juga: Istana Ungkap Pertimbangan Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Gantikan Mahfud Jadi Menko Polhukam

"Saya tahu di berbagai lini itu sudah ada intel pasti, dan mereka tahu bahwa di sini semuanya netral, sehingga tidak ada sorotan atau intervensi ke sini. Dan sekarang pun saya yakin di antara ini ada intel juga. Enggak apa-apa, itu tugas negara," kata Mahfud saat berpamitan, Jumat.

Mantan anggota DPR RI ini juga mengungkapkan, intel adalah keperluan negara untuk melindungi negara.

Oleh karena itu ia mengaku suka dan merasa perlu diikuti intel. Dengan begitu, apapun ucapan dan tingkah yang disampaikannya dapat terekam dengan benar.

"Saya suka, ke mana-mana kalau diikuti intel itu saya suka, dan saya merasa perlu diikuti oleh intel, agar yang saya sampaikan itu terekam dengan benar. Dan itu sudah saya tunjukkan, Kemenko Polhukam alhamdulillah netral, tidak ada cawe-cawe dalam urusan politik," tuturnya.

Lebih lanjut, Mahfud meminta staf mempertahankan netralitas meski ia tak lagi menjabat sebagai menteri koordinator.

Pesan yang sama juga sempat dia sampaikan pada 20 Oktober 2023, tepat dua hari setelah mendaftar sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

Baca juga: Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud Berpotensi Dulang Suara Elektoral

Ia meminta jajaran Kemenko Polhukam tidak turut memihak maupun condong kepadanya di tahun politik. Aparatur Sipil Negara (ASN), kata Mahfud, harus netral dan tidak boleh berkampanye.

"Pun yang tidak suka mungkin dukung calon lain, tidak juga ditunjukkan di sini. Ini kantor Kemenko Polhukam. Itu yang saya lakukan pertama ketika dulu saya dinyatakan sebagai calon wakil presiden secara resmi oleh KPU," jelasnya.

Sebagai informasi, Mahfud MD resmi mundur usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2/2024) sore. Hari ini, Mahfud menyempatkan diri untuk berpamitan dan mengemas barang-barangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com