Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Jaleswari, Pakar HAM dan Militer yang Mundur dari Istana karena Etika

Kompas.com - 01/02/2024, 10:46 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM Jaleswari Pramodhawardani mengundurkan dri dari jabatannya yang terhitung pada hari ini, Kamis (1/2/2024).

Jaleswari sebelumnya telah menyampaikan permohonan pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Keputusan Jaleswari berpisah dengan Istana karena faktor etika dan pilihan politik pribadinya.

"Saya menyadari penuh bahwa saya perlu menghindari situasi dimana saya dapat dipersepsikan sebagai beban politik bagi Bapak Presiden maupun lembaga kepresidenan secara umum dikarenakan pilihan politik pribadi saya," ujar Jaleswari, Rabu (31/2/2024).

Baca juga: Jaleswari Pramodhawardani Umumkan Mundur dari Kantor Staf Presiden

Jaleswari juga menyampaikan permohonan maafnya kepada publik apabila selama mengemban jabatan sebagai Deputi V KSP kurang sempurna dalam melaksanakan tugas.

"Semoga Indonesia terus bergerak ke arah yang lebih baik dan senantiasa diterangi jalannya oleh Allah SWT," pungkas Jaleswari.

Berikut profil Jaleswari:

Pakar HAM dan militer

Jaleswari merupakan penasihat senior Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45), sebuah lembaga kajian yang fokus pada perkembangan global yang berdampak strategis dan bersifat disruptif terhadap kemajuan dan stabilitas Indonesia.

Dikutip dari laman lab45.id, Lembaga ini juga bekerja untuk membantu para pemangku kebijakan dalam mendorong proses transformasi Indonesia menuju negara maju pada 2045.

Perempuan kelahiran Surabaya, 11 Agustus 1964 ini meraih gelar sarjana strata satu dari FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta. Sedangkan gelar S2 diperoleh dari Pusat Studi Kajian ilmu Wanita UI.

Sementara gelar master diraihnya dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia. Bidang kepakarannya ialah hak asasi manusia (HAM), kesetaraan gender, dan reformasi militer.

Baca juga: Ungkap Alasan Mundur dari KSP, Jaleswari Singgung Etika dan Pilihan Politik

Dalam kancah nasional, Jaleswari meniti karier risetnya sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Ia juga mendirikan Local Government Studies (Logos).

Jaleswari juga merupakan sosok yang fokus dalam menyelesaikan konflik di Papua. Ia juga berulang kali berbicara mengenai akar permasalahan konflik di Papua.

Seiring perjalanannya, Jaleswari lantas menyadari adanya celah untuk mengakhiri konflik di Papua. Menurutnya, pendekatan kesejahteraan menjadi solusi utama untuk menyelesaikan persoalan di Papua dan Papua.

"Problem Papua hari ini adalah soal kesejahteraan, ditandai dengan Indeks Pembangunan Manusia di Papua Barat yang terendah," katanya, Selasa (14/7/2020).

Dua periode di KSP

Di pemerintahan, Jaleswari tercatat bergabung di Istana selama dua periode. Ia pertama bergabung pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014 dengan menjadi Staf Khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Pada 2015, Jaleswari menjabat Staf Khusus Kepala KSP dan pada 2016 ia dilantik sebagai Deputi V KSP Bidang Politik, Hukum, Keamanan dan HAM.

Setelah periode pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla berakhir, Jaleswari tetap dipercaya mengemban posisi ini. Ia kembali dilantik oleh Moeldoko menjadi Deputi V KSP pada 22 Juni 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com