Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Janji Urusi Problem Pupuk Sehari Usai Dilantik jika Terpilih

Kompas.com - 30/01/2024, 10:12 WIB
Tatang Guritno,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar berjanji bersama calon presidennya, Anies Baswedan, bakal langsung mengurus persoalan pupuk jika memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia mengatakan, setelah dilantik, mereka bakal langsung melakukan pengecekan ke berbagai pabrik pupuk di Tanah Air.

“Insya Allah saya dan Mas Anies akan bekerja all out, tanggal 20 (Oktober 2024) dilantik siang, sorenya kami langsung melihat pabrik pupuk dan kita harus produksi pupuk,” ujar Cak Imin, sapaan Muhaimin, di Lapangan Pendawa Seimbang, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Apresiasi Gerakan 4 Jari, Cak Imin: Moga-moga Memenangkan Perubahan

Ia kembali menekankan, salah satu persoalan yang belum dituntaskan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin adalah persoalan pupuk untuk petani.

Masalah itu, lanjut dia, membuat petani kesulitan karena pasokan pupuk terbatas dan harganya mahal.

“Petani-petani sudah 10 tahun ini tidak mendapatkan pupuk, betul? Petani-petani selama ini diabaikan, betul?” ucap dia.

Baca juga: Dapat Dukungan dari Simpatisan PPP Yogyakarta, Cak Imin: Saya Juga PPP Dulu


“Saatnya kita lakukan perubahan. Masih banyak petani kita yang harus dibantu pupuk,” sambung dia.

Terakhir, ia berjanji bakal memberantas mafia pupuk yang selama ini hidup enak di atas penderitaan para petani.

Baca juga: Kampanye di Yogyakarta, Cak Imin Ceritakan Kisah Kirun dan Gus Dur

“Pupuknya diambil para mafia. Kita lawan para mafia, setuju? Mas Anies dan saya yang akan memimpin langsung kita berantas mafia pupuk,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com