Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertawa Saat Umurnya Dibandingkan dengan Emil Dardak, Prabowo: Banyak Pemimpin Muda Muncul

Kompas.com - 23/01/2024, 14:27 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tampak tertawa saat membandingkan umurnya dengan umur Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak.

Hal tersebut terjadi saat Prabowo meresmikan 15 titik sumber air bersih di Pulau Madura, di Ponpes Al Anwar Bangkalan Madura, Jatim, Selasa (23/1/2024).

Mulanya, Prabowo bertanya mengenai umur Emil ketika pertama kali menjabat sebagai Wagub Jatim.

"Pak Emil, waktu Anda pertama jadi wagub, umur berapa? (Umur) 34. Sekarang umur berapa? (Umur) 39. Waduh," ujar Prabowo.

Baca juga: Drone Emprit: Prabowo-Gibran Mendominasi di TikTok, Dulang Interaksi Tertinggi

Prabowo lalu meminta agar tidak perlu bertanya berapa umurnya saat ini.

Prabowo diketahui berusia 72 tahun saat ini. Namun, Prabowo berkelakar umurnya dengan Emil Dardak tidak beda jauh.

"Jangan tanya umur saya ya. Pokoknya saya sedikit di atas Pak Emil Dardak. Ha-ha-ha," katanya sambil tertawa.

Baca juga: Kala Prabowo Kampanye di Bekasi, Ingatkan Tak Pilih yang Omon-omon

Lalu, Prabowo berbicara banyaknya pemimpin muda yang muncul saat ini.

Dia mengatakan, yang terpenting adalah pemimpin harus setia dan cinta rakyat Indonesia.

"Sekarang banyak pemimpin muda yang muncul. Benar itu. Yang penting setia dan mengabdi, dan cinta rakyat Indonesia. Terima kasih. Sampai jumpa kembali," imbuh Prabowo.

Berbicara mengenai pemimpin muda, saat ini Prabowo menggandeng putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres.

Gibran menjadi satu-satunya sosok anak muda dalam kontestasi Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com