Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan karena Beda Pilihan Tidak Saling Sapa, Enggak Mau Ngomong

Kompas.com - 20/01/2024, 11:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali berpesan kepada masyarakat agar tidak terpecah belah karena perbedaan pilihan politik pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Jokowi tidak ingin perbedaan pilihan politik membuat masyarakat tidak mau saling menyapa dengan tetangga dan teman-teman mereka.

"Jangan sampai karena perbedaan pilihan tidak saling menyapa antartetangga, tidak saling menyapa antarkawan, yang biasanya enak ngomong, enggak mau ngomong," kata Jokowi dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pujakesuma di Ancol, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

Baca juga: Sri Mulyani dan Beberapa Menteri Dikabarkan Mundur, Jokowi: Namanya Tahun Politik

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta masyarakat untuk menjaga kerukunan, persatuan, dan keutuhan bangsa Indonesia di masa Pemilu 2024.

Menurut Jokowi, perpecahan harus dihindari karena pemilu adalah kegiatan rutin yang akan selalu ada setiap lima tahun sekali.


Jokowi menambahkan, Pemilu 2024 harus dimaknai sebagai pesta demokrasi yang dirayakan dengan penuh rasa tanggung jawab agar berlangsung damai, sejuk, dan lancar.

"Jadi, demokrasi itu biasa. jangan sampai yang di atas sudah makan-makan, sudah ngopi-ngopi bareng, sudah ngeteh bareng, yang di bawah masih tidak saling bertegur sapa," kata dia.

Baca juga: Di Depan Ribuan Massa Muslimat NU, Jokowi: Siapa yang Sudah Rasakan Bansos?

Untuk diketahui, hari pencoblosan Pemilu 2024 akan jatuh ada 14 Februari 2024.

Pada hari tersebut, masyarakat akan memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, serta anggota DPRD periode 2024-2029.

Setelah pemilu, masyarakat juga bakal mengikuti pemilihan kepala daerah serentak di 545 daerah pada 27 November 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com