Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Ribuan Orang Muslimat NU, Jokowi: Siapa yang Sudah Rasakan Bansos?

Kompas.com - 20/01/2024, 11:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu-ibu yang tergabung dalam Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) berteriak tidak mendapat bantuan sosial (bansos) di hadapan Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2024).

Momen itu terjadi ketika Presiden Jokowi bertanya kepada ibu-ibu yang hadir di stadion, apakah sudah mendapat bansos atau belum.

Mulanya, Jokowi mengungkapkan bahwa pemerintah berupaya tetap hadir di tengah keterbatasan saat pandemi Covid-19 dan di tahun-tahun berikutnya.

Pada tahun 2023, misalnya, pemerintah telah menggelontorkan anggaran subsidi dan bantuan sosial sekitar Rp 443 triliun.

Baca juga: PBNU: Khofifah Harus Nonaktif dari Ketua Muslimat NU kalau Sudah Jadi Jurkam Prabowo-Gibran

"Pemerintah di tengah keterbatasannya terus berupaya hadir untuk masyarakat. Misalnya ini tahun 2023, subsidi dan bansos yang telah kita gelontorkan itu sebesar Rp 443 triliun," jelas Jokowi saat sambutan, Sabtu.

Jokowi menyebut satu per satu nama bansos yang telah dikeluarkan. Ia lantas bertanya siapa saja yang sudah merasakan bantuan-bantuan dari pemerintah itu.

"Gede sekali (anggarannya), di antaranya untuk KIS (Kartu Indonesia Sehat) BPJS. Jadi yang ke rumah sakit tidak bayar lagi. Siapa yang sudah merasakan?" tanya Jokowi.

Muslimat NU lalu menjawab pertanyaan Jokowi dengan menyatakan tidak mendapatkan bantuan. Teriakan kompak yang disuarakan beramai-ramai itu membahana di stadion.

"Enggak, enggak," jawab ibu-ibu.

Baca juga: Khofifah Temui Maruf Amin, Laporkan Acara HUT Ke-78 Muslimat NU

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kembali menyebut beberapa bansos yang telah disalurkan, termasuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga Program Keluarga Harapan (PKH).

"Kemudian Kartu Pintar dan KIP kuliah, siapa yang putra-putrinya merasakan?" tanya Jokowi.

"Enggak," jawab ibu-ibu dengan jawaban yang sama.

"Yang benar ibu-ibu, ya nanti maju. Kemudian PKH, Kartu Sembako," sebut Jokowi lagi.

Ibu-ibu Muslimat NU masih memberikan jawaban yang serupa.

 

Kemudian, Jokowi menegaskan bahwa bantuan sosial memang tidak untuk seluruh penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 280 juta jiwa.

PKH, misalnya, hanya ditujukan untuk 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah.

Mantan Wali Kota Solo itu berseloroh, Muslimat NU sudah sejahtera.

"Ini tidak semua (diberikan), itu yang diberikan untuk PKH itu 9,9 juta keluarga, bukan semuanya diberikan, bukan 280 juta. Kalau ibu-ibu Muslimat NU kan sudah sejahtera," tuturnya.

"Ini semua diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat. Dan momentum ini harus kita terus pertahankan, terus kita tingkatkan untuk menggapai cita-cita Indonesia emas di 2045," imbuh Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com