Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indikator: Prabowo Jadi Capres "Top of Mind" dengan Perolehan 41,4 Persen

Kompas.com - 19/01/2024, 10:54 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indikator Politik pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024 menunjukkan, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjadi capres top of mind atau yang paling banyak disebut dengan perolehan suara sebesar 41,4 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, simulasi top of mind ini adalah simulasi untuk mengukur loyalitas dan spontanitas responden dalam menjawab siapa calon yang mereka pilih ketika survei dilakukan.

"Dan dari data kita tahu ternyata Prabowo sekarang sudah konsisten memuncaki klasemen survei berdasarkan simulasi top of mind dengan perolehan 41 persen," kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara daring, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Survei Indikator: Prabowo-Gibran Unggul Head to Head Lawan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Perolehan kedua diduduki oleh calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dengan angka 23,2 persen. Lalu, calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menduduki posisi ketiga dengan perolehan 20,6 persen.

Sedangkan, yang memilih lainnya sebanyak 1,3 persen dan yang belum menentukan pilihan 13,4 persen.

"Dan ingat secara top of mind jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan secara spontan tinggal 13 persen dan sesuai dengan teori. Teorinya semakin dekat dengan hari H, pemilih yang belum menentukan pilihan makin mengecil," ucap dia.

Survei yang sama juga menunjukkan, Prabowo-Gibran mendapat tren elektabilitas tertinggi sebesar 45,79 persen, namun stagnan dibandingkan dengan survei Indikator pada 27 Oktober-1 November 2023 yang mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran di angka 39,7 persen.

Baca juga: Prabowo Dijadwalkan Berkunjung ke PGI dan Terima Deklarasi Dukungan Ojol Hari Ini

Sementara itu, elektabilitas paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tercatat naik dari 22,8 persen pada 23 November 2023-1 Desember 2023 menajdi 25,47 persen pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024.

Kemudian, elektabilitas paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud terus turun dari 30,0 persen pada 27 Oktober-1 November 2023 menjadi 25,6 persen pada 23 November-1 Desember 2023, dan 22,96 persen pada 30 Desember-6 Januari 2024.

Adapun jumlah responden yang tidak tahu atau tidak menjawab juga stagnan berada di angka 5,78 persen.

Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka terhadap 4.560 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling.

Survei dilaksanakan pada 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 atau satu hari sebelum debat ketiga Pilpres 2024 yang digelar pada 7 Januari 2024.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran Teratas tapi Stagnan, Anies-Muhaimin Naik, Ganjar-Mahfud Turun

Sebanyak 4.560 responden itu terdiri dari 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional serta ada oversample di 13 provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.

Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Bingung Mau Siapkan Jawaban

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com