Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Kejar Target Net Zero Emission, Prabowo-Gibran Akan Turunkan Jejak Karbon hingga Gunakan Bioplastik

Kompas.com - 18/01/2024, 21:32 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono menyatakan, pasangan calon (paslon) nomor urut dua ini berkomitmen mempercepat capaian target Net Zero Emission (NZE). 

“Indonesia telah meratifikasi Paris Agreement dan kita memiliki target nol emisi pada 2060. Dalam waktu dekat tahun 2030, kita memiliki target mengurangi emisi sebesar 31,89 persen,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Budisatrio mengatakan, Prabowo-Gibran memiliki komitmen penuh untuk memenuhi target tersebut. 

Dia menyebutkan, sejumlah langkah yang akan diambil, termasuk penurunan jejak karbon dan air serta penggunaan bioplastik.

Pimpinan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) itu mengatakan, isu lingkungan yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan adalah salah satu dari 17 Program Prioritas Prabowo-Gibran.

Baca juga: TKN: Prabowo-Gibran Ingin Berdayakan Pertanian Desa agar Berwawasan Industri

“Komitmen Pelestarian lingkungan hidup dengan mempercepat capaian pengurangan emisi adalah prioritas, ada di dalam visi misi program prioritas 11,” katanya dalam siaran pers. 

Budisatrio mengatakan, tujuan besar visi misi itu adalah menjamin generasi mendatang dapat hidup sehat dan nyaman.

Dia menjelaskan, percepatan capaian target NZE gas rumah kaca akan diupayakan melalui penurunan jejak karbon (carbon footprint) dan jejak air (water footprint) untuk berbagai produk dan aktivitas.

“Penurunan emisi  dari jejak karbon kegiatan manusia tentu jadi yang utama dan ini membutuhkan kebijakan dan edukasi,” ujarnya. 

Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, pembiasaan penggunaan kendaraan umum dan kendaraan listrik yang lebih rendah emisi bisa jadi pilihan. 

Baca juga: Diundang sebagai Menhan di Blora, Prabowo: Saya Enggak Kampanye, Nanti Dimarahi Lagi

“Termasuk juga proses industri makanan dan berbagai produk yang rantai karbonnya panjang. Memang butuh keberpihakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Budisatrio mengatakan, percepatan capaian tersebut juga akan diwujudkan melalui peningkatan pengelolaan tanah, air, dan hutan secara lestari.

"Emisi karbon terbesar kita itu berasal dari sektor kehutanan dan pertanian. Jadi memang dibutuhkan pengelolaan tanah air dan hutan kita secara lestari,” ungkapnya. 

Dia mengatakan, hutan seharusnya menjadi penyerap karbon, bukan memproduksi karbon karena adanya kebakaran hutan dan perlu menjadi perhatian. 

Budisatrio menambahkan, Prabowo-Gibran juga akan terus mengakselerasi pengembangan sumber daya alam yang terkait dengan ekonomi hijau.

Baca juga: Prabowo: Tanpa Pangan Tidak Ada Negara, Tidak Ada Peradaban Manusia

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com