JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa di daerah Pantai Utara (Pantura) Jawa membutuhkan komitmen pemimpin selanjutnya.
Sebab, menurut Prabowo, pembangunan giant sea wall itu membutukan waktu lebih kurang 40 tahun.
Hal itu dikatakan Prabowo dalam sambutannya pada seminar nasional soal strategi perlindungan Pulau Jawa di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).
“Berhasilnya giant sea wall ini mungkin terwujud 25 tahun 30 tahun bahkan 40 tahun yang akan datang, tapi di situlah tanggung jawab kita untuk generasi yang di bawah kita,” kata Prabowo saat didapuk sebagai keynote speaker.
“Kita harus berani memulai. Kita harus berani untuk mengalokasi sumber daya,” ujarnya lagi.
Baca juga: Sebagai Pemimpin Politik, Prabowo Dorong Pembangunan Tanggul Laut Raksasa di Kawasan Pantura
Prabowo juga mengatakan bahwa politisi di Indonesia akan berganti setiap lima tahun sekali.
“Kita mengerti bahwa negara berjalan dalam sistem politik melalui partai-partai politik yang diawali oleh politisi, dan politisi itu berpikir lima tahunan karena dia akan berkuasa atau tidak berkuasa lima tahunan,” kata Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo mengatakan, pembangunan giant sea wall membutuhkan komitmen dari pemimpin politik selanjutnya.
“Nah masalahnya adalah pemimpin politik yang rela fokus berpikir, mengerahkan segala kemampuan dalam kurun waktu 40-50 tahun,” kata calon presiden (capres) nomor urut 2 itu.
Baca juga: Prabowo: Giant Sea Wall Butuh Waktu Lebih dari 40 Tahun untuk Dirampungkan
Prabowo juga mengatakan, pembangunan giant sea wall diperlukan untuk menjawab mengatasi naiknya permukaan laut dan abrasi.
“Saya berterima kasih bahwa pengkajian ini (pembangunan giant sea wall) jalan terus. Saya sebagai orang yang tidak langsung terlibat, tapi sekarang sebagai seorang unsur pimpinan dalam pemerintahan ini,” ujar Prabowo.
“Terus terang saja, bukan kapasitas saya sebagai menteri pertahanan, tapi kapasitas saya sebagai pemimpin politik,” katanya lagi.
Dalam pengalamannya ikut kontestasi pemilihan presiden (Pilpres), Prabowo mengaku telah mengunjungi daerah pesisir untuk kampanye. Dia melihat bagaimana masyarakat pesisir berhadapan dengan kenaikan permukaan air laut.
“Saya bertanya kepada diri saya sebagai pemimpin politik, apa yang bisa saya buat untuk segera mengubah, bukan di kelak kemudian hari, tapi segera,” ujarnya.
Baca juga: Soal Lahan Prabowo, Jusuf Kalla: Bawaslu Panggil Jokowi, Baru Ramai Negeri Ini
Oleh karena itu, Prabowo mengatakan, dirinya mengajak berbicara rekan-rekannya dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) untuk membangun giant sea wall di Pantura Pulau Jawa.