Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagai Pemimpin Politik, Prabowo Dorong Pembangunan Tanggul Laut Raksasa di Kawasan Pantura

Kompas.com - 10/01/2024, 14:58 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendorong pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa

Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya saat seminar nasional soal strategi perlindungan Pulau Jawa di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

Prabowo mengatakan, pembangunan giant sea wall untuk menjawab fenomena naiknya permukaan laut dan abrasi.

“Saya berterima kasih bahwa pengkajian ini (pembangunan giant sea wall) jalan terus. Saya sebagai orang yang tidak langsung terlibat, tapi sekarang sebagai seorang unsur pimpinan dalam pemerintahan ini,” kata Prabowo.

“Terus terang saja, bukan kapasitas saya sebagai menteri pertahanan, tapi kapasitas saya sebagai pemimpin politik,” ujarnya lagi.

Baca juga: Soal Lahan Milik Prabowo, Timnas Amin: Pertanyaan Anies Cerdas, Mungkin yang Jawab Enggak Bisa

Dalam pengalamannya ikut kontestasi pemilihan presiden (Pilpres), Prabowo mengaku telah mengunjungi daerah pesisir untuk kampanye. Dia melihat bagaimana masyarakat pesisir berhadapan dengan kenaikan permukaan air laut.

“Saya bertanya kepada diri saya sebagai pemimpin politik, apa yang bisa saya buat untuk segera mengubah, bukan di kelak kemudian hari, tapi segera,” kata Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo mengatakan, dirinya mengajak berbicara rekan-rekannya dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) untuk membangun giant sea wall di Pantura Pulau Jawa.

“Kita sepakat untuk kita mengangkat kembali gagasan giant sea wall ini supaya menjadi fokus perhatian,” ujar Prabowo.

Baca juga: Prabowo Kampanye di 3 Provinsi dalam Sehari, Warga Sambut Antusias

Prabowo menyebutkan bahwa pembangunan giant sea wall akan membutuhkan waktu lebih kurang 40 tahun.

“Pengalaman negeri Belanda seperti itu, 40 tahun. Nah masalahnya adalah pemimpin politik yang rela fokus berpikir mengerahkan segala kemampuan dalam kurun waktu 40-50 tahun,” katanya.

Sebagai Menhan, Prabowo juga memerintahkan Universitas Pertahanan untuk mengkaji pembangunan giant sea wall.

Baca juga: Dramaturgi Politik Prabowo - Anies

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto yang juga hadir dalam seminar mengatakan, terdapat sekitar 50 juta penduduk di Pantura Jawa.

“Jadi yang terdampak itu 50 juta. Tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan infrastrukur, tetapi kelangsungan hidup masyarakat,” kata Airlangga.

Airlangga juga menyebut bahwa Pantura sebagai “North Java Corridor Economy” memiliki sekitar 70 kawasan industri.

Seminar tersebut turut dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Baca juga: Anies Tanyakan soal Lahan 340.000 Hektar Milik Prabowo, PKB Sebut Jokowi yang Ajarkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com