JAKARTA, KOMPAS.com – Pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal debat Pemilihan Presiden (Pilpres) ketiga dinilai makin jelas menunjukkan keberpihakan kepala negara kepada pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Peneliti senior dari Imparsial sekaligus Ketua Badan Pengurus Centra Initiative, Al Araf menyampaikan ini dalam diskusi dengan tajuk “Pasca Debat Capres Ketiga” yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan di Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2023).
Al Araf menilai, pernyataan itu tak hanya menunjukkan Jokowi berpihak pada Prabowo dan putra sulungnya, namun juga sudah mengindikasikan Presiden terlibat aktif untuk pemenangan paslon tersebut.
“Itu statement Pak Jokowi Presiden justru menunjukkan bagaimana jelas presiden tidak netral dan berpihak kepada 02 untuk pemenangan 02, menurut saya,” kata Al Araf dalam paparannya.
"Karena (Prabowo) KO (kalah debat), akhirnya (Jokowi) ngomongnya begitu, menurut saya, gitu loh. Harusnya diem aja presiden ngapain ngomentarin debat kemarin,” tutur dia.
Baca juga: Jokowi Minta Debat Tak Banyak Serang Personal, Andi Widjajanto: Contohnya Serangan Prabowo ke Anies
Adapun dalam pernyataannya, Jokowi menyorot soal saling serang antar capres serta kurang menampilkan substansi dan visi para capres.
Al Araf lantaran menyinggung soal debat pada Pilpres tahun 2019.
Menurut dia, Jokowi ketika masih menjadi capres juga banyak menyindir Prabowo selaku lawan kala itu.
Padahal, menurut Al Araf, dalam debat Pilpres ketiga pada Minggu (7/1/2024) malam berisi substansi soal pertahanan.
“Presidennya sendiri Pak Jokowi, 'wah debat kemarin terlalu sensitif enggak substansi, apa namanya, menyindir pribadi",” ucap Al Araf.
“Lah waktu Jokowi 2019 apa enggak nyindir? Nyindir yang mana sih? Pak Jokowi ngomong soal tanahnya Pak Prabowo. Nyidir juga bahwa dia (bilang) ‘saya ini kandidat presiden yang bebas dari kekerasan’,” tambah Al Araf.
Baca juga: Jokowi: Tak Perlu Saling Menjatuhkan dalam Debat Pilpres, Tidak Mengedukasi
Menurut dia, seharusnya Jokowi selaku Presiden RI tidak perlu memberikan komentar apa pun soal proses debat pilpres.
“Ngapain presiden ngomentarin debat kemarin malem, enggak ada gunanya," kata Al Araf.
Diketahui, debat ketiga Pilpres 2023 pada Minggu malam diikuti oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan; capres nomor urut 2 Prabowo Subianto; dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Debat capres kedua itu digelar di Istora Senayan, Jakarta dengan mengusung pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.