Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Jet Tempur Mirage 2000-5, Alutsista Bekas yang Diincar Prabowo

Kompas.com - 08/01/2024, 11:49 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas muncul dalam debat ketiga pemilihan presiden (pilpres) 2024 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

Isu ini disinggung oleh calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan yang menyebut Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mempunyai anggaran Rp 700 triliun namun justru untuk membeli alutsista bekas.

Awalnya, Anies menyinggung Kemenhan menjadi salah satu kementerian yang berhasil dibobol oleh hacker. Padahal, Kemenhan mempunyai anggaran fantastis yakni mencapai Rp 700 triliun, tetapi tak bisa digunakan untuk mengantisipasi serangan hacker.

"Ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023, sebuah ironi. Karena itu kami ingin mengembalikan dan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu," kata Anies.

Baca juga: Kala Anies, Prabowo, dan Ganjar Bicara Pengelolaan Utang Buat Alutsista...

Dari anggaran sebesar itu, Anies juga heran mengapa Kemenhan justru membeli alutsista bekas. Terlebih, rencana pembelian ini terjadi ketika setengah dari total jumlah prajurit TNI hingga kini belum mempunyai rumah dinas.

"Justru digunakan untuk membeli alutsista yang bekas di saat tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas," imbuh dia.

Adapun alutsista bekas yang dimaksud Anies adalah pesawat tempur Mirage 2000-5. Pada 2023, Kemenhan melakukan pengadaan 12 unit Mirage bekas dari Angkatan Udara Qatar.

Baca juga: Kala Anies, Prabowo, dan Ganjar Bicara Pengelolaan Utang Buat Alutsista...

Pengadaan pesawat Mirage beserta dukungannya itu dilakukan berdasarkan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 tanggal 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan dan Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 tanggal 20 September 2022.

Pengadaan tersebut dituangkan dalam kontrak jual beli nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023 dengan nilai kontrak sebesar 733.000.000 euro dengan penyedia Excalibur International dari Republik Ceko.

Baca juga: Pengadaan Alutsista Dinilai Tak Mesti Terbuka, tetapi Harus Jaga Akuntabilitas

Namun demikian, pengadaan pesawat tersebut baru-baru ini ditunda Kemenhan dengan alasan keterbatasan fiskal.

"Karena ada keterbatasan fiskal, maka rencana pembelian pesawat Mirage 2000-5 tersebut ditunda," kata juru bicara Kemenhan Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya, Kamis (4/1/2023).

Berikut spesifikasi Mirage tersebut:

Mengutip laman Dassault Aviation, jet tempur Mirage 2000-5 merupakan jenis pesawat multirole dan pertama kali terbang pada 1978.

Pesawat ini pertama kali digunakan Angkatan Udara Perancis pada 1984. Pesawat memiliki lebar sayap 9,13 meter dan panjang 14,36 meter, serta mampu melaju dengan kecepatan maksimal 2,2 mach atau sekitar 2.333 km/jam.

Mirage 2000-5 yang mampu mengudara di ketinggian maksimal 50.000, ditenagai mesin turbofan Snecma M53.

Pesawat single dan double seat ini telah digunakan Angkatan Udara berbagai negara, antara lain Brasil, UEA, Mesir, Yunani, Peru hingga Qatar.

Mirage 2000-5 ini memiliki kemampuan melakukan menembak udara ke darat dan udara ke udara, dengan radar yang digunakan adalah RDY.

Pesawat ini dapat menembakkan rudal MBDA Super 530D atau rudal udara ke udara MBDA Sky Flash sebagai alternatif dari rudal MICA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK,

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com