Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Utang untuk Belanja Alutsista, Cak Imin: Kalau Enggak Ngomong, Mana Tahu Orang Baru Disetujui Rp 70 Triliun

Kompas.com - 05/01/2024, 21:57 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menjelaskan alasannya menyinggung hutang negara untuk membeli alat perang.

Hal itu disampaikan di acara Re Solusi Indonesia yang digelar di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).

“Saya ngomong soal pertahanan, pertahanan itu ada dua. Satu, pertahanan militer untuk menghadapi negara lain,” ujar Muhaimin.

“Yang paling pokok hari ini (kedua), pertahanan pangan. Nah pangan ini jangan salah, ini juga prioritas,” sambung dia.

Baca juga: Pulang Kampanye di Garut, Cak Imin Beli Oleh-oleh Topi untuk Anies

Menurutnya, ketahanan militer memang dibutuhkan setiap negara, termasuk Indonesia.

Tapi, ia mempertanyakan penambahan dana di sektor pertahanan militer senilai 5 miliar dollar Amerika Serikat atau setara Rp 77,3 triliun yang bersumber dari utang luar negeri.

Keputusan itu diambil pada 28 November 2023 oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga merupakan calon presiden (capres) nomor urut 2.

“Kalau saya enggak ngomong itu, mana tahu orang baru saja disetujui belanja Rp 70 triliun di tengah kita mengalami masa sulit dan kenapa sih belanjanya kok menjelang pemilu?” tutur dia.

Baginya, saat ini pemerintah mestinya memikirkan masyarakat yang hidup sulit.

Baca juga: Berduka atas Kecelakaan Kereta di Bandung, Cak Imin Ingatkan Pembenahan Manajemen Transportasi

Maka, kesejahteraan bagi petani untuk ketahanan pangan penting dipikirkan ketimbang hanya memikirkan pertahanan militer.

“Oleh karena itu petani yang dibiarkan sebagai kekuatan pertahanan pangan mestinya prioritas dong, karena pertahanan (militer) juga prioritas. karena itu sama2 prioritas,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com