PALEMBANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengajak warga desa Pegayut, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Mulanya, Arsjad bercerita latar belakang calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang datang dari desa di Jawa Tengah.
"Keluar dari desa, anak seorang polisi, Ganjar itu. Dia masuk pendidikan, Alhamdulillah dia bisa terus sekolah dengan baik. Habis itu dia masuk jadi anggota DPR, 10 tahun jadi anggota DPR, setelah 10 tahun, kemudian 10 tahun jadi Gubernur di Jawa Tengah," kata Arsjad membuka paparan di Desa Pegayut, Sumatera Selatan, Jumat (5/1/2024) siang.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud: KTP Sakti Ada karena Sekarang Terlalu Banyak Kartu
Pengalaman Ganjar memimpin Jawa Tengah, kata Arsjad, juga sudah teruji.
Terlebih, Ganjar disebut memimpin wilayah yang merupakan salah satu daerah dengan populasi masyarakat terbesar di Indonesia.
Atas hal tersebut, Ganjar kemudian didorong menjadi calon pemimpin bangsa dengan menjadi capres pada Pemilu 2024.
"Nah kalau dibandingkan dengan yang lain, paslon-paslon atau calon-calon lain, pertanyaannya saya cuman satu. Siapa yang datang dari desa? Siapa yang mengerti suara rakyat? Tapi bukan hanya suaranya rakyat yang harus dimengerti, perasannya, merasuk dia," kata Arsjad.
Menurut dia, seorang pemimpin yang berasal dari desa justru mengalami sendiri persoalan dan tantangan hidup rakyat.
Baca juga: Ganjar-Mahfud Targetkan Raup 33 Persen Suara di Sumatera Selatan
Atas dasar itu pula, kata Arsjad, Ganjar kerap "blusukan" ke masyarakat karena tak ingin lupa bahwa mantan Gubernur Jawa Tengah itu pernah hidup susah.
"Makanya, selalu Ganjar itu Mas Ganjar itu selalu ingin blusukan, ingin datang ke desa ketemu dengan rakyat. Malahan lagi bukan itu saja. Mas Ganjar itu sudah datang ngelihat, bicara, ngobrol dengan masyarakat, dan Beliau juga tidur di tempat rumah masyarakat," ujar dia.
"Kenapa? Karena Beliau, bilang, saya enggak mau lupa, saya tidak mau lupa, saya pernah susah, bagaimana orangtua saya," ucap dia.
Arsjad juga bercerita soal Mahfud MD yang juga disebutnya dari desa.
Mahfud disebut pernah menjadi anggota DPR, kemudian menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga: TPN: Ganjar-Mahfud Akan Membangun 49.344 Puskesmas Sampai 2029
Dari situ, kata Arsjad, Mahfud dikenal luas menjadi "pendekar hukum". Menko Polhukam itu dianggap sukses menyelesaikan berbagai persoalan hukum di Indonesia, salah satunya korupsi.
"Jadi tolong dilihat, kombinasi dua orang. Satu, Mas Ganjar dari rakyat yang memikirkan kesusahan rakyat. Yang kedua, Prof Mahfud itu pendekar hukum. Katanya dia bilang, 'Kalau masalah korupsi tabrak, tabrak, kenapa? Jumlah korupsi yang ada besar sekali," kata dia.
"Bayangkan kalau itu, bisa diberikan pada masyarakat untuk membangun, ini menjadi makanya mereka itu dua pasangan yang cocoknya luar biasa hebat," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.