REMBANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengklaim bahwa program andalannya, KTP Sakti, bakal menjadi solusi pemerataan penyaluran bantuan pendidikan di segala jenjang.
Menurutnya, program itu sekaligus memperbaiki semua basis data. Oleh karenanya, penyaluran bantuan bakal tepat sasaran.
Melalui KTP Sakti, Ganjar juga berharap dapat mewujudkan Satu Data Indonesia.
“Nanti kita sama ratakan. Pokoknya, yang harus dapat bantuan wajib hukumnya dibantu. Nanti, pakai KTP Sakti, diperbaiki semua data-datanya,” kata Ganjar saat berdialog dengan para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Karanganyar, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).
Baca juga: Sindir Profesionalisme KPU, Ganjar: Penyelenggara Pemilu Kok Minta Maaf Terus
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga menyinggung kesan pembedaan yang didapatkan masyarakat terkait program bantuan pendidikan madrasah dari Kementerian Agama (Kemenag).
Sejumlah nelayan di acara itu mengaku bantuan tersebut tidak sampai kepada anak-anak yang bersekolah di madrasah.
Ganjar menekankan bahwa seandainya terpilih sebagai Presiden, pemerintahan yang kelak dipimpinnya akan menjamin bantuan pendidikan untuk masyarakat tidak mampu.
“Kalau itu siswa dari keluarga tidak mampu, insya Allah pemerintah yang akan menjamin, kalau perlu sampai sarjana,” ujar Ganjar.
Baca juga: Ganjar Ungkap Kader di Daerah Dapat Telepon Intimidatif, Diminta Tidak Kencang-kencang
Diketahui pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Ganjar-Mahfud punya program unggulan KTP Sakti.
Ganjar sempat menjelaskan bahwa program itu merupakan integrasi dari beragam kartu-kartu pro rakyat era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Program ini, menurut Ganjar, mengedepankan kebijakan satu data melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK).
"Sebenarnya itu satu kartu terintegrasi. Di situ ada NIK, kita bisa melakukan profiling, ahli IT cukup banyak, dan sebenarnya itulah basis data kita," kata Ganjar dalam dialog calon presiden yang digelar di Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat pada 19 Desember 2023.
Melalui program KTP Sakti, para petani yang mengaku kesulitan mendapatkan pupuk murah juga bisa teratasi.
Baca juga: Soal KTP Sakti, Ganjar Pranowo: Saya Dipaksa untuk Berjanji
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.