Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Uskup Agung Jakarta, Mahfud: Silaturahmi, Waktu Malam Natal Saya Pulang Cepat

Kompas.com - 04/01/2024, 19:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD bertemu Uskup Agung Jakarta, Kardinal Suharyo di Wisma Keuskupan, Katedral, Jakarta Pusat pada Kamis (4/1/2023).

Menurut Mahfud, kedatangannya kali ini adalah sebagai Menko Polhukam.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran: Musuh Kita Bukan Anies-Muhaimin Maupun Ganjar-Mahfud Melainkan Kemiskinan

Mahfud menuturkan, pada malam Natal, yakni 24 Desember 2023 lalu dia juga datang ke Gereja Katedral Jakarta.

Namun, saat itu dia kurang sehat sehingga mempercepat kunjungan.

"Hari ini saya sebagai Menko Polhukam itu silaturahmi dengan Mgr Romo Suharyo. Ya silaturahmi biasa. Kenapa? Karena Saudara tahu waktu saya ke sini malam Natal itu kan saya kurang sehat sehingga mempercepat pulang, begitu juga membatalkan semua acara," ujar Mahfud.

"Sehingga waktu itu saya merasa kok kunjungan saya belum terasa lengkap karena waktu itu cepat pulang, ngomongnya pendek-pendek, terus sakit sehari ya sekarang ke sini lagi mengonfirmasi lagi yang saya katakan saat itu," ucap Mahfud.

Baca juga: Ferdy Sambo Disebut Tak Pernah Tidur di Sel Lapas Salemba, Mahfud: Kalau Punya Info, Beritahu Saya

Mahfud menegaskan, dia menyampaikan pesan kepada Kardinal bahwa peringatan Natal 2023 dan tahun baru 2024 berjalan dengan baik, aman, dan lancar.

"Bahwa insya Allah peringatan Natal dan tahun baru berjalan baik, aman, dan lancar dan memang ini yang terjadi. Lalu saya silaturahim ke Beliau, semua berjalan sesuai dengan doa kita. Natal dan tahun baru di Indonesia berjalan dengan aman, lancar, damai sampai sekarang lah. Gitu aja tidak ada yang lain," kata Mahfud.

Sementara itu, Kardinal Suharyo mengatakan, saat malam Natal Mahfud MD pulang cepat karena tidak enak badan sehingga tidak banyak waktu untuk berbincang.

"Padahal kita sudah biasa berbicara bersama dengan Bapak mengenai macam-macam hal. Salah satu yang diceritakan tadi Bapak baru makan resto Padang terus ke sini. Ya begitu-begitu pembicaraan antara teman lama," tutur Kardinal Suharyo.

Adapun saat malam Natal lalu, Mahfud MD sempat memberikan sambutan di hadapan jemaah Gereja Katedral Jakarta.


Saat itu, Mahfud sebagai Menko Polhukam menyampaikan harapan agar kehidupan antarumat beragama di Indonesia dapat berjalan lebih baik.

"Tentu saja kita berharap agar suasana kehidupan antarumat beragama di Indonesia menjadi semakin baik dan semakin baik," kata Mahfud.

Baca juga: Besok, Mahfud Akan Kampanye ke Jawa Tengah

Ia yakin, setiap agama mengajarkan hal-hal yang positif seperti kebaikan dan persaudaraan.

Eks ketua Mahkamah Konstitusi ini pun berpandangan, masyarakat Indonesia akan menjadi baik apabila ajaran agama dikerjakan dengan baik.

"Kalau ada orang mengatasnamakan agama tapi berpikir culas, dan apalagi melakukan tindakan kekerasan, tentu mereka yang bersikap seperti itu pasti tidak beragama dengan benar," kata Mahfud.

Oleh karena itu, Mahfud menekankan, pemerintah bakal mendukung setiap kegiatan ibadah pemeluk agama manapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com