Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Prabowo Klaim Program Makan Siang Gratis Dapat Respons Positif Masyarakat

Kompas.com - 03/01/2024, 14:48 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hamdan Hamedan mengatakan, program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran menarik perhatian dan komentar dari berbagai pihak.

Hamdan mengeklaim program makan siang gratis yang kerap disindir oleh pasangan calon lain ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.

Menurut Hamdan, program makan siang gratis ini bukan hanya diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia karena manfaat langsung yang dirasakan, tetapi juga karena familiaritas dan sejarah panjang dalam mendukung kesejahteraan dan nutrisi anak-anak.

Baca juga: Bandingkan Program Bansos Ganjar dengan Makan Siang Prabowo, PDI-P Singgung Soal Kemampuan Anggaran

Dia menegaskan, program makan siang gratis ini bukanlah konsep baru di Indonesia maupun dunia.

"Program makan siang gratis ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Tidak hanya karena manfaat langsung yang dirasakan, namun juga karena familiaritas dan sejarah panjang program tersebut dalam mendukung kesejahteraan dan nutrisi anak-anak. Dan ini tidak hanya di Indonesia," ujar Hamdan dalam keterangannya, Rabu (3/1/2024).

Hamdan mengatakan, sejarah program makan siang gratis di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke tahun 1997 hingga 2000.

Saat itu, kata dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjalankan Program Pemberian Makan Tambahan Anak Sekolah yang menjangkau 2,3 juta siswa di luar Jawa dan Bali.

Dalam konteks pesantren, program bantuan makanan telah dijalankan sejak puluhan hingga ratusan tahun oleh para kiai atau nyai di pesantren.

Baca juga: Adu Program Capres-Cawapres: Makan Siang Gratis ala Prabowo Vs Internet Gratis Janji Ganjar

Maka dari itu, kata dia, sejarah tersebut menunjukkan bahwa konsep pemberian makan gratis di institusi pendidikan telah lama berakar dalam tradisi dan praktik pendidikan di Indonesia.

Hamdan menyebut program makan siang gratis bukan hanya dilakukan di Indonesia, melainkan juga dilakukan di berbagai negara lain di dunia.

Mengutip data dari World Food Programme (WFP) dalam laporan 'State of School Feeding Worldwide 2022', program makan siang gratis telah dilaksanakan di 76 negara, dengan membantu lebih dari 418 juta siswa secara global, dan menciptakan 4 juta pekerjaan.

"Program makan siang gratis telah membantu lebih dari 418 juta siswa secara global, setidaknya di 76 negara. Dan juga telah menciptakan 4 juta pekerjaan," kata dia.


Hamdan menekankan, data tersebut menandakan bahwa program makan siang gratis memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas.

Melihat sejarah dan data tersebut, Hamdan menyampaikan optimisme bahwa program makan siang gratis yang diusulkan oleh Prabowo dan Gibran akan mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

Nasional
Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

Nasional
Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

Nasional
Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

Nasional
Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

Nasional
Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

Nasional
Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" saat Pilpres dan Terbantu Gibran

Nasional
Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com